Berita Simbawa Barat
Lokasi Tidak Strategis, Tiga Pasar Tradisional di Sumbawa Barat Tidak Aktif
Tiga pasar tradisional tidak aktif di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) tidak aktif karena lokasi kurang strategis
Penulis: Rozi Anwar | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar
TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA BARAT - Sebanyak tiga pasar tradisional tidak aktif di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Hal ini diduga disebabkan oleh lokasi yang tidak strategis, yang mengakibatkan pasar tidak berjalan.
Kepala Dinas Pendistribusian, Perdagangan, Koprasi dan UMKM, Suryaman mengatakan, ada tiga pasar yang belum bisa jalan hingga saat ini.
"Ada Pasar Berang Rea, Berang Ene dan Pasar Tambak Sari di kecamatan Tano," katanya kepada TribunLombok.com, saat ditemui diruangannya pada Rabu (16/4/2025).
Suryaman menjelaskan, ada delapan pasar yang dikelola pihaknya di antaranya, Pasar Taliwang, Labuan Lalar, Seteluk, Jereweh, Sekongkang, Berang Rea, Berang Ene, Tambak Sari.
"Lima aktif, tiganya tidak aktif dan sedangkan yang tidak dikelola hanya Pasar Maluk, kalau itu dikelola oleh perusahaan AMNT," tuturnya.
Ia menuturkan tiga pasar tersebut sudah dibenahi, dari toilet, tempat berdagang hingga pasilitas lainnya. Namun, hingga saat ini warga yang akan berjualan tidak ada yang masuk jualan di pasar tersebut.
"Kita sudah ambil administrasi nya kemarin, seperti Kartu Tanda Penduduk nya (KTP), tapi tidak ada yang masuk, padahal kamar mandi sudah kita buat, namun tidak ada yang masuk jualan," tuturnya.
Baca juga: TPA Kebon Kongok Sekarat, 20 Are Lahan Dioptimalkan untuk Tampung Sampah
Ia menduga penyebab utama dalam masalah tidak aktifnya pasar tersebut, karena tempatnya yang tidak strategis.
"Ya itu penyebabnya, tempatnya tidak strategis, contohnya di Berang Rea dan yang di Tambak Sari karena desa-desa yang di sana jauh untuk ke pasar tersebut," ujar Suryaman.
(*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.