Sirkuit Mandalika
Dirut Injourney Cek Kesiapan Sirkuit Mandalika Jelang GT World Challenge Asia 2025
Jelang GT World Challenge Asia 2025 pada 9-11 Mei mendatang, Direktur Utama (Dirut) Injourney, Maya Watono cek kesiapan sirkuit
Penulis: Sinto | Editor: Idham Khalid
Artinya aktivasi Sirkuit Mandalika berjalan dengan sukses. Dengan demikian, tahun 2025 harus digalakkan lagi agar bisa melebihi 268 hari dari 365 hari pada tahun 2024.
"Sehingga apa? Pekerja lokal juga bisa terakomodir, traffic sirkuit bertambah dan pariwisata Mandalika maupun Lombok secara keseluruhan," jelas Maya.
Maya memastikan pihaknya akan menggali dan akan memberikan ruang investasi karena yang hadir merupakan pembalap sekaligus investor kelas kakap di Asia. Oleh karena itu, pihaknya berharap dengan adanya event ini akan membawa investor masuk ke Mandalika dan melihat keindahan didalamnya.
Ia mengingatkan, pengembangan kawasan Mandalika butuh waktu karena dari investment hingga pembangunan membutuhkan waktu 2-3 tahun kedepan.
"Jadi memang harus bersabar untuk melihat perubahan. Tapi dengan adanya event seperti ini, investor akan percaya bahwa memang kami sangat serius untuk menggarap Mandalika untuk future di Indonesia sebagai destinasi baru," terang Maya.
Lebih lanjut Maya mengungkapkan, role dari ITDC dan MGPA adalah sebagai agent of Development atau agent of Change untuk masyarakat. Menurut Maya, tugas tersebut adalah KPI yang tidak bisa terukur melalui profitabilitas perusahaan.
"Ini adalah KPI untuk masyarakat. Jadi ini yang sebenarnya parameter yang kami terapkan di member-member termasuk ITDC & MGPA bahwa kita harus memberikan yang terbaik untuk masyarakat, memberikan economic impact, multiplier effect," jelas Maya.
"Kita tahu bahwa dari sisi pariwisata maupun investasi, multiplier effect yang dihasilkan ke masyarakat sangat luar biasa. Impactnya bisa berkali-kali lipat. Nah itu yang kita harapkan bisa terjadi dengan adanya (event balap). Jadi bukan semata-mata profitabilitas perusahaan tapi economic impactnya kepada masyarakat," sambung Maya.
Maya menerangkan, pastinya pekerjaan rumah masih banyak yang harus dilakukan karena pembangunan destinasi tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pihaknya membutuhkan waktu bertahun-tahun seperti halnya pulau Bali.
"Banyak hal yang harus dilakukan. Yang terpenting membawa investor. Kita sudah mulai dengan 3 tahun terakhir ini berhasil membawa investor untuk membangun Mandalika. Jadi impactnya itu akan kita raup beberapa tahun lagi saat pembangunan itu terjadi," jelas Maya.
Selain itu, kehadiran Bandara Lombok maka konektivitas harus dibuka terutama konektivitas internasional harus masuk ke Lombok. Hal tersebut juga menjadi PR Injourney di aviasi angkasa pura.
Bagi Maya, dengan adanya Injourney Holding sebagai ekosistem dari hulu ke hilir, dari Airport sampai ke destinasi maka pihaknya bisa menjadi katalis Destination of Development," demikian Maya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.