Pariwisata Sumbawa

Ekowisata Hiu Paus di Sumbawa Jadi Primadona Baru Wisata Bahari di NTB

Ekowisata hiu paus di Desa Labuhan Jambu, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), semakin diminati oleh wisatawan saat libur

Penulis: Rozi Anwar | Editor: Laelatunniam
ISTIMEWA
EKOWISATA HIU PAUS - Wisatawan manca negara dan lokal saat menikmati keindahan Ekowisata hiu paus di Desa Labuhan Jambu, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Wisata ini dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun mancanegara, dengan jumlah pengunjung yang mencapai ratusan orang selama libur Lebaran Idulfitri 2025. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar

TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA – Ekowisata hiu paus di Desa Labuhan Jambu, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), semakin diminati oleh wisatawan saat libur panjang.

Destinasi kelas dunia ini ramai dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun mancanegara, dengan jumlah pengunjung yang mencapai ratusan orang selama libur Lebaran Idulfitri 2025.

Objek wisata hiu paus ini terletak di kawasan Akuarium Dunia Teluk Saleh. Destinasi ini juga dikenal dengan sebutan Samota, akronim dari Teluk Saleh, Pulau Moyo, dan Gunung Tambora.

Teluk Saleh memiliki luas kawasan perairan sekitar 1.459 km⊃2; dan berbatasan langsung dengan Laut Flores, yang dipisahkan oleh Pulau Moyo dan Gunung Tambora.

Untuk mencapai lokasi kemunculan hiu paus, wisatawan bisa menggunakan perahu yang disediakan oleh nelayan atau pengelola objek wisata di Sumbawa. Perjalanan memakan waktu sekitar satu jam menuju bagan-bagan ikan milik nelayan setempat, yang menjadi titik munculnya puluhan hiu paus.

Kemunculan whale shark atau dalam bahasa latin Rhincodon typus, yang oleh masyarakat Sumbawa disebut pakek torok (hiu tuli), biasanya terjadi pada pagi hari. Hiu paus muncul ke permukaan laut untuk mencari makan berupa plankton atau ikan-ikan kecil yang tersebar di sekitar bagang nelayan.

Rino Erlangga (23), salah seorang wisatawan, mengaku takjub dengan keindahan Teluk Saleh dan pengalaman berenang bersama salah satu ikan terbesar di dunia tersebut.

"Perjalanan saya dan teman-teman menuju tengah laut dimulai pukul 05.00 pagi. Target kami, sebelum pukul 06.00 sudah sampai di bagang nelayan untuk menunggu kemunculan hiu paus yang sedang mencari makan," kata Rino pada Minggu (13/4/2025).

Setelah menyaksikan hiu paus, wisatawan juga disuguhi pemandangan indah hutan mangrove dalam perjalanan pulang. Tak hanya itu, Teluk Saleh juga menawarkan banyak spot penyelaman dengan panorama bawah laut berupa coral garden (taman terumbu karang) dan aneka jenis biota laut.

Di sini, wisatawan dapat melihat langsung hiu paus yang muncul di sekitar bagang. Untuk menarik perhatian hiu paus agar bertahan lebih lama, wisatawan bisa membeli ikan kecil dari nelayan dan melemparkannya ke laut sebagai umpan.

Bagi yang berani, wisatawan juga dapat berenang dan berada lebih dekat dengan ikan raksasa ini sambil berswafoto atau merekam video sebagai kenang-kenangan dari momen langka tersebut.

Namun, biasanya satu hingga tiga jam setelah matahari terbit, hiu paus akan menyelam dan kembali muncul keesokan harinya pada waktu subuh hingga fajar.

"Ini merupakan pengalaman saya yang sangat mengesankan," tambah Talita, wisatawan dari luar daerah.

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved