Berita Kota Mataram

Warga Pagutan Mataram Dihebohkan dengan Penemuan Mayat dalam Selokan

Warga Kelurahan Pagutan Barat, Kota Mataram digegerkan dengan penemuan mayat seoranag kakek-kakek

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
Dok.Istimewa
Pihak Polsek Mataram saat melakukan olah TKP seorang kakek berumur 64 yang ditemukan meninggal di dalam kali yang berada di Lingkungan Belatung, Kelurahan Pagutan Barat Kecamatan Mataram, Jumat (24/1/20025). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM - Warga  Lingkungan Belatung, Kelurahan Pagutan Barat, Kota Mataram digegerkan dengan penemuan mayat kakek-kakek inisial IGS (64), di dalam selokan, Jumat (24/1/2025).

Kapolsek Mataram, AKP Mulyadi mengatakan, dari hasil penyelidikan, korban diketahui memiliki riwayat penyakit dan sering mengalami kejang kejang.

Lebih jauh, Mulyadi menceritakan, kronologis penemuan korban, bermula seorang saksi yang tinggalnya dekat kali tersebut mendengar ada sesuatu yang jatuh dari arah kali dekat selokan.

Mendengar suara itu, saksi yang saat itu tengah menyapu halaman bergegas melihat sambil menceritakan tetangga lainnya dan bersama-sama melihat sumber suara. 

“Saat itulah mereka para saksi melihat bahwa suara yang didenger jatuh di kali tersebut ternyata korban," kata Mulyadi.

"Saat itu saksi tersebut menginformasikan kepada warga lainnya termasuk kepada pihak lingkungan dan Bhabinkamtibmas," sambungnya.

Mendapat informasi tersebut, Bhabinkamtibmas Kelurahan Pagutan Barat segera melaporkan ke Polsek Mataram yang kemudian direspon cepat dengan mendatangi dan mengamankan TKP. 

Baca juga: Heboh Warga Malimbu Lombok Utara Digegerkan Penemuan Mayat Tanpa Identitas

Saat petugas tiba di TKP, petugas langsung melakukan evakuasi dengan mengangkat korban ke daratan dibantu warga.

Sesaat kemudian warga langsung menghubungi pihak keluarga korban dan Puskesmas. Korban akhirnya dibopong oleh anaknya ke rumahnya yang tidak jauh dari lokasi kejadian.

Berdasarkan keterangan singkat para saksi, termasuk keluarga korban, bahwa pria paruh baya tersebut diketahui menderita penyakit epilepsi yang sewaktu-waktu bisa kumat. 

“Oleh keluarga korban peristiwa ini diterima dengan ikhlas sebagai suatu musibah dan menolak untuk dilakukan outopsi,” demikian Mulyadi.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved