Wisata Lombok

Menelusuri Sejarah dan Keunikan Arsitektur Tionghoa Masjid Ar-Ridwan di Desa Pakuan Narmada

Masjid Ar-Ridwan yang terletak di Desa Pakuan, Narmada, Lombok Barat, menjadi salah satu destinasi wisata religi yang menawarkan keindahan arsitektur

Editor: Laelatunniam
ISTIMEWA
Masjid Ar-Ridwan yang terletak di Desa Pakuan, Narmada, Lombok Barat. 

TRIBUNLOMBOK,COM, MATARAM - Masjid Ar-Ridwan yang terletak di Desa Pakuan, Narmada, Lombok Barat, menjadi salah satu destinasi wisata religi yang menawarkan keindahan arsitektur serta suasana damai.

Masjid ini memiliki keunikan yang tak ditemukan pada masjid pada umumnya.

Selain menjadi tempat ibadah, masjid ini juga berfungsi sebagai tempat wisata religi yang sering dikunjungi oleh wisatawan dan masyarakat sekitar.

Masjid Ar-Ridwan dibangun pada tahun 2010 oleh pasangan suami istri keturunan Tionghoa, yaitu Ang Thian dan istrinya Tee Mai Fung. Setelah memeluk agama Islam atau mualaf berganti nama menjadi Muhammad Maliki dan Siti Maryam.

Salah satu hal yang membuat Masjid Ar-Ridwan begitu istimewa adalah desain arsitekturnya yang kental dengan nuansa Tionghoa.

Masjid ini dicat dengan warna merah dan kuning, yang merupakan warna khas dari budaya Tionghoa.

Selain itu, masjid ini juga dilengkapi dengan elemen-elemen arsitektur Tionghoa yang membuatnya tampak berbeda dari masjid lainnya.

Kubah masjid yang megah terdiri dari tiga lapisan, yang mengandung filosofi mendalam mengenai perjalanan hidup manusia.

Tiga lapis kubah ini melambangkan tiga alam yang pernah dialami oleh setiap insan, yaitu alam rahim, dunia, dan akhirat. 

Setiap sudut yang terdiri 23 sudut masing-masing bertuliskan nama-nama nabi dan malaikat, menambah keunikan dan keistimewaan masjid ini.
 
Di pintu masjid, terdapat tulisan dalam bahasa Mandarin yang artinya “Biarpun kita jauh,namun kita tetap dekat karena kita bersaudara sesama Muslim.”

Masjid Ar-Ridwan tidak hanya menarik dari segi arsitektur, tetapi juga menawarkan suasana yang tenang dan sejuk, karena lokasi masjid terletak di atas bukit.

Untuk mencapai masjid, pengunjung harus melewati tangga batu yang berujung di depan halaman masjid. Keindahan alam sekitar menambah kesan damai dan menenangkan bagi setiap pengunjung yang datang.

Selain menjadi tempat ibadah yang digunakan oleh umat Muslim di sekitar Desa Pakuan, Masjid Ar-Ridwan juga kerap dijadikan sebagai lokasi untuk berbagai kegiatan sosial. Pada sore hingga malam hari, masjid ini menjadi tempat bagi anak-anak sekitar untuk belajar mengaji.

Selain itu, masjid ini sering dijadikan tempat untuk acara pernikahan dan kegiatan sosial lainnya yang melibatkan masyarakat setempat.

Yang menarik dari Masjid Ar-Ridwan adalah tidak ada tiket masuk yang dipungut untuk berkunjung ke tempat ini. Siapa saja dapat mengunjungi masjid ini untuk beribadah, menikmati keindahan arsitektur, atau sekadar merasakan kedamaian alam sekitar.

Keunikan masjid ini menjadikannya salah satu tujuan wisata religi yang menarik di Lombok Barat.

 

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved