Berita Hari Guru

Peringatan HGN: Guru di Kota Bima Berharap Orang Tua Bekolaborasi Mendidik Siswa

Cerita seorang guru di Kota Bima berharap agar para orang tua siswa berkolaborasi untuk mendidik anak

Penulis: Toni Hermawan | Editor: Idham Khalid
TRIBUNLOMBOK.COM/TONI HERMAWAN
Salah seorang guru SD, Zakaria usai mengikuti upacara Hari Guru Nasional (HGN) di halaman kantor Wali Kota Bima, Senin (25/11/2024). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, 

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA -  Zakaria terlihat berjalan penuh semangat mengenakan seragam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), batik motif kusuma bangsa. 

Dari jauh dia terlihat aura semangatnya, meskipun rambut sudah putih tua.

"Baru selesai upacara," kata Zakaria memulai membuka ceritanya saat ditemui di halaman kantor wali Kota Bima, Senin (25/11/2024).

Senyum tipis, guru di SDN 44 Mande, Kota Bima ini bercerita, awal memulai karir menjadi Aparat Sipil Negara (ASN), Maret tahun 1988. 

"Awal-awal itu ngajar di SDN 01 Piong, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima," katanya sembari merapikan tas selepangnya. 

Saat ditanya harapannya di hari guru, alumni STKIP Bima ini mengingikan adanya kolaborasi antar guru dan orang tua siswa. Sebab saat ini banyak disaksikan ada kekerasan yang dialami guru, seperti contoh, adanya guru dipersekusi.

Baca juga: Berikut Sejarah Hari Guru Nasional Diperingati Setiap Tanggal 25 November

Baru-baru ini kasus menimpa Supriyani, guru honorer di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, ia dipenjara lantaran diduga menganiaya anak muridnya.

"Kalau melihat kayak gini, kami merasa miris," keluhnya sembari menghela nafas.

Bapak dua anak ini membandingkan, saat dirinya menjadi siswa, dan dipukuli guru lantaran nakal. Sesampai di rumah takut untuk bercerita kepada orang tuanya, lantaran nantinya akan mendapatkan hukuman yang serupa, bahkan lebih keras.

"Dulu kalau kita kasih tahu orang tuanya malah terimakasih, padahal rata-rata orang tua gak sekolah, sekarang orang tua dan guru sama-sama pintar, akhirnya itu dikit-dikit laporin," keluhnya. 

Beruntung, Zakaria tidak pernah mengalami nasib pilu seperti guru-guru lainnya di luar sana. Melalui moment Hari Guru Nasional (HGN) ini, ia berharap tidak ada lagi kekerasan yang diterima oleh guru- guru di luar sana.

"Kami mendidik seperti anak kandung sendiri, jika ada permasalahan dengan anak didik, mari kita selesaikan dengan duduk bersama," tandasnya. 

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved