Pertamina Patra Niaga

Naikkan Harga LPG 3 Kg di Atas HET, 6 Agen Nakal di Sumbawa Disanksi Pertamina Patra Niaga

Pertamina juga melakukan pengecekan stok dan penerapan HET secara langsung kepada para agen dan pangkalan yang ada di Nusa Tenggara Barat

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Idham Khalid
Dok. Istimewa
Tim Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus melakukan pengecekan terhadap agen LPG 3 Kg memastikan tidak menjual diatas HET.  

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus memberikan sanksi tegas kepada agen pangkalan yang nekat menjual gas LPG 3 kilogram di atas harga eceran tertinggi (HET).

Area manager communication, ralation dan CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rehadi menjelaskan, penetapan HET yang dilakukan oleh Pertamina, untuk melindungi hak-hak para konsumen.

Pertamina juga melakukan pengecekan stok dan penerapan HET secara langsung kepada para agen dan pangkalan yang ada di Nusa Tenggara Barat (NTB), hasilnya ditemukan ada pangkalan dan agen yang melakukan praktik curang tersebut dengan menaikkan harga diatas HET di Kabupaten Sumbawa dan Bima.

Sesuai dengan Peraturan Gubernur NTB Nomor: 750/ 444/ 2023 tentang HET LPG 3 Kg ditetapkan sebesar Rp 18 ribu. Setiap daerahnya memiliki HET yang berbeda-beda sesuai Pergub masing-masing.

"Atas kejadian ini kami akan kenakan sanksi tegas untuk agen yang pangkalanya menjual LPG 3 kg diatas HET tersebut," kata Ahad, Jumat (6/9/2024).

Namun sebelum memberikan sanksi pihak Pertamina terlebih dahulu akan melakukan pengecekan kronologi terhadap agen nakal tersebut, bisa berupa teguran hingga berujung pemutusan hubungan usaha (PHU).

"Untuk temuan di Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Bima kami sudah melayangkan surat sanksi kepada agennya, dan akan melakukan pemotongan supply selama sebulan untuk pembinaan," katanya.

Baca juga: Pertamina Tambah Pasokan LPG 3 Kg ke Sumbawa untuk Antisipasi Lonjakan Permintaan saat Ramadhan

Ahad menyebut ada enam surat teguran yang dikeluarkan terhadap agen nakal yang ada di Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Bima, dia juga mengatakan meskipun ada pemotongan supply di beberapa agen lantaran kedapatan curang, dia memastikan stok untuk dua kabupaten tersebut tetap aman.

Dia juga berharap untuk pelaku usaha untuk menggunakan Bright Gas, agar pasokan gas subsidi bisa tepat sasaran dan bisa dimanfaatkan untuk bidang kemasyarakatan seperti pendidikan, kesehatan dan lainnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved