PMI Lombok Timur Meninggal
Penyebab Kematian PMI Asal Lombok Timur di Malaysia Masih Didalami BP3MI
Kasus meninggalnya Gufran PMI Lombok Timur masih dalam proses penanganan Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) NTB.
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Laelatunniam
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Kasus meninggalnya Gufran pekerja migran Indonesia (PMI) asal Desa Waringin, Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur, saat ini dalam proses penanganan Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) NTB.
Kepala BP3MI Noerman Adhiguna menjelaskan pihaknya sudah mendatangi keluarga korban untuk mencari informasi awal terkait kronologi kematiannya.
Namun pihak keluarga belum mengetahui secara jelas apa penyebab ayah dua orang anak itu harus merenggut nyawa di perkebunan sawit tempatnya bekerja.
Selain itu juga belum diketahui jalur keberangkatan Gufran sebagai PMI, apakah sesuai prosedural atau justru unprosedural, pasalnya tidak ada dokumen kelengkapan yang dimiliki oleh keluarga korban.
"Kita minta dokumen kelengkapan juga belum ada, keluarga tidak tahu ilegal atau tidak. Kita tidak bisa spekulasi kita buat kronologi dulu kita kirim ke pusat, perwakilan juga sudah ada disana," kata Noerman saat dihubungi TribunLombok.com, Jumat (2/8/2024).
Noerman juga terus berkomunikasi dengan perwakilan BP3MI di Malaysia untuk mengetahui kondisi terkini dari PMI tersebut.
Terkait dugaan bahwa Gufran meninggal akibat peluru nyasar sehingga mengakibatkan ada tujuh luka tembak di badan korban masih dalam proses mencari informasi.
"Sekarang menunggu informasi tertulis dari perwakilan, kita masih dalami tidak bisa ujuk-ujuk informasi juga terbatas dari pihak keluarga," jelasnya.
Terkait pemulangan jenazah, Noerman mengatakan akan dilakukan setelah seluruh proses pemeriksaan selesai.
Terkait biaya pemulangan juga nantinya akan dibebankan kepada pemerintah baik pusat maupun daerah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.