Berita NTB
Update Kasus Dugaan Penganiayaan Santriwati Ponpes Al - Aziziyah, Polisi Gerek Cepat Kumpulkan Buket
Pihak Polresta Mataram gerak cepat mengumpulkan bukti dan keterangan (buket), dugaan penganiayaansantriwati asal NTT
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Polresta Mataram gerak cepat mengumpulkan bukti dan keterangan (buket), dugaan penganiayaan yang terjadi menimpa santriwati inisial N di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Aziziyah, Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat.
Kasat Reskrim Polresta Mataram Kompol I Made Yogi Purusa Utama mengatakan, buket tersebut dikumpulkan dari para saksi diantaranya orang tua korban, teman korban, pihak klinik yang pertama kali menangani korban dan puskesmas.
Selain itu, Satreskrim Polresta Mataram juga sudah mengajukan surat permohonan permintaan hasil rekam medis dari pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr R.Soedjono Selong.
"Tidak serta merta pihak dokter yang menangani adek ini menjawab, tapi surat sudah kita ajukan kemarin," kata Yogi, Selasa (25/6/2024).
Yogi berharap agar pihak Rumah Sakit segera memberikan hasil tersebut kepada polisi, untuk membuka apa penyebab santriwati tersebut mengalami kritis hingga saat ini.
Terpisah, ayah kandung terduga korban, Mahmud H Umar menjelaskan, kondisi anaknya masih dalam kondisi kritis. Pihak dokter juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap benjolan yang ada di kepala korban.
"Tadi siang baru dilakukan (scan kepala), hasilnya belum keluar," kata Mahmud.
Kondisi fisik korban yang lainnya normal, hanya saja korban belum sandarkan diri hingga saat ini. Sebelum koma, korban sempat cerita kepada ayahnya bahwa dia dianiaya oleh sesama santriwati di Ponpes tersebut.
Namun pihak Ponpes membantah jika luka lebab yang ada didekat mata korban itu bekas dianiaya, melainkan sebelumnya korban memiliki jerawat di bagian hidung. Namun korban menusuk jerawat tersebut menggunakan jarum pentul berkarat hingga mengalami infeksi.
"Kurang tau kita, kita hanya tau dia sakit batuk pilek. Ada bisul dihidung tapi ada benjolan di kepala," jelas Mahmud.
Selama korban sakit, pihak pihak keluarga mengaku tidak pernah dihubungi oleh pihak Ponpes soal kondisi anaknya yang sakit.
Sebelumnya, pihak Pondok Pesantren Al-Aziziyah Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, membantah dugaan penganiayaan terhadap seorang santriwati asal NTT itu.
Pengasuh Ponpes Al-Aziziyah, Ustadz H Amirudin menjelaskan, sebelum N mengalami pembengkakan, diketahui N memiliki jerawat di bagian hidungnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun pihak pondok pesantren dari sesama santriwati, N sempat menusuk jerawat tersebut menggunakan jarum pentul yang sudah berkarat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.