Polda NTB Terjunkan 800 Personel untuk Amankan Gelaran MXGP 2024

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Sekitar 800 personel gabungan akan mengamankan event Motocross Grand Prix (MXGP) 2024 yang digelar di Sirkuit Selaparang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Kabag Binops Polda NTB, AKBP Rohadi menjelaskan, ratusan personel diterjunkan untuk melakukan pengamanan di dua seri. Seri 11 pada 29-30 Juni 2024 dan seri 12 dihelat pada 6-7 Juli 2024 mendatang.

"Kami akan libatkan 800 personel dari berbagai satuan, termasuk Polresta Mataram, Polres Lombok Barat, dan Polres Lombok Tengah," jelasnya.

Baca juga: Bang Zul Bantah Ada Politisisasi MXGP 2024 di Nusa Tenggara Barat

Rohadi melanjutkan, pihak Polda NTB turut meminta panitia penyelenggara menambah jumlah CCTV di beberapa titik yang rawan.

"Kami sarankan untuk peningkatan pengawasan melalui penambahan CCTV, ini untuk memastikan setiap kejadian terekam dengan jelas."

"Kami berharap seluruh masyarakat dapat mendukung sepenuhnya, agar event MXGP 2024 ini sukses. Keamanan dan ketertiban kunci utama menyukseskan event internasional ini," ujarnya.

Wakapolresta Mataram, AKBP I Wayan Sudarmanta menambahkan, titik kerawanan event MXGP 2024 meningkat dibandingkan MXGP 2023.

Hal tersebut dipengaruhi MXGP 2024 yang digelar dua seri dan ditambah dengan keberadaan logistik serta para pembalap yang rencananya akan menginap di Kota Mataram.

"Kami harus lebih waspada. Pada event MXGP 2024 ini, kami menitik beratkan pada beberapa poin penting terkait penerapan keamanan yang harus diperhatikan," tuturnya.

Baca juga: Jelang MXGP Lombok, Penjualan Tiket Masih 50 Persen

Sementara itu, Asisten 1 Kota Mataram, Lalau Martawang menekankan kepada penyelenggara event MXGP untuk melengkapi semua kebutuhan yang memadai untuk keamanan

"Saya sarankan kepada penyelenggara agar diberikan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh pihak keamanan," tegas Martawang saat ditemui di ruangannya pada Selasa (25/6/2024).

Martawang juga meminta pihak penyelenggara benar-benar menjaga nama baik Kota Mataram di mata dunia internasional.

"Jangan sampai event Internasional ini dikatakan event penyumbang sampah, jadi nama kota akan jelek kalau penyelenggara meninggalkan residu," tandasnya.

(*)