Wisata Lombok

3 Makam Ulama di Lombok yang Ramai Dikunjungi Peziarah Saat Lebaran Topat

Wisata religi ziarah makam para alim ulama ramai dikunjungi peziarah saat libur Hari Raya Idul Fitri hingga perayaan Lebaran Topat atau H+7

Penulis: Laelatunniam | Editor: Wahyu Widiyantoro
FOTO ISTIMEWA
Makam TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Lombok tidak hanya menawarkan wisata alam, kuliner, budaya, atau sport tourismnya yang mendunia tetapi juga populer dengan wisata religinya.

Lombok dengan julukan pulau seribu masjid memiliki sejumlah wisata religiuntuk mencari pengalaman, pengetahuan, berkah, hingga bentuk penghormatan kepada leluhur.

Wisata religi ziarah makam para alim ulama ramai dikunjungi peziarah saat libur Hari Raya Idul Fitri hingga perayaan Lebaran Topat atau H+7.

Berdasarkan catatan TribunLombok.com, berikut ini tiga makam ulama di Lombok yang ramai dikunjungi peziarah saat perayaan Lebaran Topat.

1. Makam Batu Layar

Peziarah lokal terlihat mengisi sejumlah tempat duduk di makam keramat Batu Layar.
Peziarah lokal terlihat mengisi sejumlah tempat duduk di makam keramat Batu Layar. (TRIBUNLOMBOK.COM)

Makam keramat Batu Layar di Kecamatan Batu Layar, Lombok Barat, merupakan makam yang menjadi tempat peristirahatan dua tokoh penyebar Islam, Syekh Said Zuhri dan Syekh Ali Al Haddad.

Keduanya melakukan syiar Islam di pulau Lombok bersama sosok yang mereka kawal, yakni Syekh Sayyid Syarif Habib Abdurrahman Al Idrus Al Hadromi.

Makam Keramat Batu Layar kerap dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai daerah mulai dari Lombok Tengah, Lombok Timur, Jawa, Sulawesi, hingga Banten.

Ada juga dari yang datang dengan mengaku sebagai keturunan dari salah satu dari dua syekh.

Peziarah yang datang dari luar daerah biasanya akan menginap di makam untuk meminta pertolongan dalam mengatasi masalah-masalah duniawi hingga berharap mendapatkan benda pusaka berupa keris.

2. Makam Loang Baloq

Peziarah berkumpul bersama rombongan di sekitar makam di Loang Baloq, Mataram, Rabu (26/4/2023).
Peziarah berkumpul bersama rombongan di sekitar makam di Loang Baloq, Mataram, Rabu (26/4/2023). (TRIBUNLOMBOK.COM)

Makam Loang Baloq juga menjadi wisata religi yang paling banyak dikunjungi saat perayaan Lebaran Topat.

Pada momen ini, pemerintah Kota Mataram dan pihak kepolisian melakukan pengawasan dan pengamanan khusus bagi para wisatawan yang berziarah.

Makam Loang Baloq merupakan makam dari Syekh Gauz Abdurrazak, seorang ulama dan pendakwah agama Islam yang berasal dari Baghdad, Irak.

Ia menyebarkan agama Islam dari Palembang lalu kemudian singgah di Lombok sekitar 18 abad silam.

Makam Syekh Gaus Abdurrazak berada tepat di lubang bawah pohon beringin yang berbentuk seperti sebuah goa.

Para peziarah yang datang ke makam Loang Baloq tidak hanya berziarah, tetapi juga menggelar sejumlah ritual seperti potong rambut anak yang masih balita atau dalam bahasa Sasak disebut ngurisan.

Selain itu ritual mengikat akar gantung beringin sembari memanjatkan doa.

Suatu saat ketika doa yang diminta sudah terkabul, maka orang tersebut kembali ke Loang Baloq untuk membuka ikatan akar gantung pohon beringin tersebut.

3. Makam Maulana Syaikh Tuan Guru Kyai Haji (TGKH) Muhammad Zainuddin Abdul Madjid

Wartawan TribunLombok.com Ahmad Wawan Sugandika sedang berziarah di makam TGKH  Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.
Makam TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid. (FOTO ISTIMEWA)

Maulana Syaikh Tuan Guru Kyai Haji (TGKH) Muhammad Zainuddin Abdul Madjid atau yang lebih dikenal dengan nama TGH Zainuddin Abdul Madjid, adalah orang ulama karismatik yang memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan Islam di Lombok.

Dalam menyebarkan agama Islam, maulana syaikh banyak bergerak melalui bidang pendidikan dan organisasi Nahdlatul Wathan.

Peranannya yang sangat penting dengan berbagai peninggalannya, baik berupa nilai luhur melalui pendidikan di pesantren maupun organisasi Islam NW.

Kakek dari mantan Gubernur NTB 2 periode TGB M Zainul Majdi tersebut wafat pada 21 Oktober 1997.

Dikebumikan di Pondok Pesantren Darunahdlatain Nahdlatul Wathan yang berada di Kelurahan Pancor, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur.

Makam ini nyaris tidak pernah sepi pengunjung.

Tidak hanya pada bulan Ramadan, di hari-hari biasa masyarakat dari berbagai daerah, baik lokal Lombok maupun luar juga sering terlihat datang untuk berziarah.

Sebagaimana makam-makam para ulama yang lain, makam TGH Zainuddin Abdul Madjid terbuka untuk umum.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved