Ramadhan

Ribuan Warga Shalat Tarawih Pertama di Islamic Center NTB, Pengurus Masjid Hadirkan Nuansa Makkah

Warga datang berbondong-bondong ke masjid terbesar di NTB itu untuk melaksanakan shalat Tarawih yang dipimpin langsung imam dari negara Timur Tengah.

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH
Suasana shalat Tarawih pertama di Masjid Hubbul Wathan, Islamic Center NTB, diperkirakan 3.000 jemaah hadir, Senin (11/3/2024). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Malam pertama pelaksanaan ibadah shalat Tarawih Ramadhan 1445 H, 3.000 warga yang berasal dari penjuru Pulau Lombok memadati Masjid Hubbul Wathan Islamic Center Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (11/3/2024).

Warga datang berbondong-bondong ke masjid terbesar di NTB itu untuk melaksanakan shalat Tarawih yang dipimpin langsung imam dari negara Timur Tengah.

Sekertaris Dewan Pimpinan Islamic Center H Sahnan mengatakan, pengurus masjid sengaja mendatangkan imam dari luar negeri, untuk memberikan nuansa berbeda kepada jemaah yang datang shalat ke Islamic Center, layaknya shalat di Makkah.

"Masyarakat ingin merasakan nuansa shalat di Timur Tengah terutama di Makkah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi," kata Sahnan, Senin (11/3/2024) malam.

Sahnan mengatakan selama bulan suci Ramadhan, pengurus menghadirkan tiga imam dari Timur Tengah, sementara tiga imam lainnya merupakan imam tetap Islamic Center.

"Iya tadi dari Mesir, masing-masing lima malam," kata Sahnan.

Baca juga: 3 Imam dari Timur Tengah Imami Shalat Tarawih di Islamic Center NTB Selama 15 Malam

Selain kegiatan Shalat Tarawih, selama Ramadhan juga pengurus sudah menyiapkan beberapa kegiatan lainnya seperti Tadarusan, Kajian Bada Dzuhur, dan Dialog Ramadhan, Kultum Bada Isya.

Pengurus juga sudah melayangkan surat kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi NTB dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di NTB menjadi donatur dalam mendukung kegiatan buka puasa bersama.

"Kita akan salurkan shalat jemaah yang ikut sholat magrib di Masjid Hubbul Wathan ini," jelas Sahnan.

Terkait batasan penggunaan pengeras suara dari Kementerian Agama, Sahnan mengatakan pengurus masjid sudah menggunakan volume standar.

"Kita ikuti saja aturan pemerintah, waktu tadarus sampai selesai kelompok itu," katanya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved