Realisasi Pendapatan dan Belanja di Wilayah Nusa Tenggara Mengalami Tren Positif
Sementara itu pungutan pajak internasional dari ekspor kembali pulih setelah pada bulan sebelumnya terjadi kontraksi.
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Dion DB Putra
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM- Realisasi pendapatan negara di wilayah Nusa Tenggara hingga September 2023 sebesar Rp 4,3 triliun atau naik sekitar 11,28 persen dari tahun lalu.
Kenaikan tersebut tidak lepas dari membaiknya perolehan perpajakan sebesar 7,98 persen, disusul membaiknya kinerja Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang mengalami kenaikan tahunan 34,77 persen.
Sementara itu pungutan pajak internasional dari ekspor kembali pulih setelah pada bulan sebelumnya terjadi kontraksi, bulan ini mengalami kenaikan 4, 01 persen.
"Hal tersebut merupakan imbas dari diberikan eksportasi hasil tambang mentah," kata Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Nusa Tenggara Barat (NTB), Syamsiar, Senin (30/10/2023).
Dikatakannya, realisasi belanja negara sampai September 2023 sebesar Rp 18,2 triliun atau sebesar 70,29 persen dari pagu anggaran sebesar Rp 26 triliun.
Terjadi kenaikan belanja di dua komponen belanja negara yakni belanja pemerintah pusat (BPP) sebesar 8,26 persen atau sekitar Rp 6,4 triliun dari realisasi bulan September tahun sebelumnya Rp 5,9 triliun.
Menurut Syamsiar, kenaikan yang kedua Transfer Ke Daerah (TKD) 2,73 persen atau sekitar Rp 11,8 triliun dari realisasi tahun lalu sebesar Rp 695 miliar.
Meskipun komponen TKD mengalami pertumbuhan namun hanya dana bagi hasil (DBH) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik yang tumbuh positif.
Diduga melambatnya penyaluran komponen TKD yang lain, disebabkan permasalahan non teknis seperti pergantian petugas pengelola di Pemerintah Daerah. "Atau persyaratan yang belum lengkap," kata Syamsiar.
Realisasi belanja pegawai hingga September sebesar Rp 2,2 triliun jumlah tersebut mengalami kenaikan yang tidak signifikan, penyebab kenaikan ini karena adanya penambahan pegawai karena mutasi.
Kemudian belanja modal mengalami kenaikan sebesar Rp 1,8 triliun dari pagu sebesar Rp 3,1 triliun realisasi belanja modal ini berkontribusi 30 persen dari BPP. (*)
AMMAN Raih Penghargaan PRISMA, Bukti Komitmen Kuat pada HAM dan Keberlanjutan Bisnis |
![]() |
---|
Hari Tani Nasional 2025, Gubernur NTB Didesak Selesaikan Masalah Agraria |
![]() |
---|
Pemprov NTB Bangun Rest Area di Simpang Tano Sumbawa Barat |
![]() |
---|
The Mandalika, Jalan NTB Menuju Destinasi Kelas Dunia |
![]() |
---|
Pemprov NTB Bentuk Tim untuk Mengatasi Anjloknya Harga Tembakau |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.