Wisata Lombok

Ritual Ngalun Ujan, Cara Unik Masyarakat Desa Pengadangan Meminta Hujan di Musim Kemarau

"Ritual ini dilaksanakan saat musim kemarau terlebih saat ini Desa Pengadangan juga terkena dampak El-nino yang cukup parah," ucap Iskandar.

TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA
Masyarakat Desa Pengadangan antusias mengikuti ritual adat Ngalu Ujan, di mata air atau sungai di Dusun Selak Aik Desa Pengadangan, Jumat (27/10/2023). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Memasuki puncak kekeringan di sejumlah wilayah di Lombok Timur, beragam cara masyarakat dalam mengupayakan turunnya hujan.

Seperti yang dilakukan masyarakat di Desa Pengadangan, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur, mereka menggelar ritual adat "Ngalun Ujan" pada Jumat (27/10/2023).

Kepada TribunLombok.com, Kepala Desa Pengadangan Iskandar mengatakan, ritual Ngalu Ujan merupakan sebuah acara pesta rakyat tahunan di Desa Pengadangan untuk meminta hujan kepada sang pencipta.

"Ritual ini dilaksanakan saat musim kemarau terlebih saat ini Desa Pengadangan juga terkena dampak El-nino yang cukup parah," ucap Iskandar.

Dijelaskannya, ritual Ngalu Ujan tersebut dilaksanakan di sebuah mata air atau sungai di Dusun Selak Aik Desa Pengadangan.

Baca juga: Warga Tetebatu Selatan Lombok Timur Gelar Salat Minta Hujan

Tahun 2023 ini ritual Ngalu Ujan mengangkat tema "Ngalu Ujan Tulaq Tipaq Sik Sekeq".

Ngalu Ujan, kata dia, dalam bahasa Indonesia diartikan membujuk datangnya hujan, sedangkan Tulaq Tipaq Sik Sekeq artinya adalah kembali kepada yang satu yakni sang pencipta Allah SWT.

Ritual Ngalu Ujan Desa Pengadangan sekaligus dirangkai dalam acara Opening ceremony Pesona Budaya Desa Pengadangan yang ke-VI.

"Ngalu Ujan tahun 2023 merupakan sebuah acara pesta rakyat terbesar dalam beberapa tahun terakhir," jelasnya.

Bahkan kata dia, terlihat ribuan masyarakat antusias mengikuti ritual adat tersebut dengan membawa ayam hidup, tikar, dan makanan ala piknik lainnya.

Apalagi dampak musim kemarau tahun ini membuat hasil panen masyarakat Pengadangan berkurang sehingga melalui kegiatan Ngalu Ujan dengan zikir jiwa dan doa bersama ini diharapkan agar segera diturunkan hujan oleh Allah SWT.

"Ini merupakan bentuk upaya kita semua dari masyarakat desa meminta kepada sang kuasa agar diturunkan hujan," katanya.

Adapun prosesi ritual Adat Ngalu Ujan itu diawali dengan proses Nenutung (membakar) yang secara pribadi dilakukan oleh tokoh agama ataupun tokoh masyarakat, kemudian potong ayam di aliran sungai, lalu mandi bersama semua lapisan masyarakat.

"Tujuan proses ritual yang kita jalankan ini kita sudah merasakan dari keadaan yang panas menjadi sejuk, dan masyarakat yang terpecah belah menjadi satu dalam euforia ini," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved