Berita Lombok Tengah

Cerita di Balik Angka 459 Sirkuit Lantan, Simpan Kisah Hidup Bupati Lombok Tengah Pathul Bahri

Di balik nama 459, ternyata ada makna yang melekat yang berkaitan dengan kisah hidup Pathul Bahri

Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO
Bendahara Ikatan Motor Indonesia (IMI) Lombok Tengah Bambang Supratomo. Di balik nama 459, ternyata ada makna yang melekat yang berkaitan dengan kisah hidup Pathul Bahri. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Pemerintah kabupaten Lombok Tengah mengembangkan Sirkuit Lantan, di Kecamatan Batukliang Utara.

Sirkuit ini diresmikan Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri, Senin 9 Mei 2022.

Meskipun dibangun sirkuit, namun akses jalan dianggap masih belum layak sehingga kemudian pemerintah membangun Jembatan dan melakukan perbaikan jalan.

Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri pun meresmikan jembatan yang dinamai Jembatan 459 di Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah, Jumat (13/1/2023).

Baca juga: Gratis! Nonton Kejurnas Grasstrack di Sirkuit Lantan Tak Perlu Bayar Tiket Masuk

Di balik nama 459, ternyata ada makna yang melekat yang berkaitan dengan kisah hidup Pathul Bahri.

Ketua panitia Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Grasstrack Regional 3 Bali, NTB dan NTT putaran IV Bambang Supratomo mengungkapkan, yang memberikan nama Jembatan 459 dan Sirkuit 459 itu bukan dari pemerintah kabupaten Lombok Tengah.

Nama Jembatan dan Sirkuit 459 lahir dari inisiasi masyarakat Lombok Tengah di wilayah Utara.

"Bentuk rasa syukur masyarakat atas terbangunnya akhirnya diberi nama Jembatan 459 dan Sirkuit 459," ungkapnya dalam Bincang TribunLombok.com, Rabu (23/8/2023).

Bambang yang juga direktur PDAM Lombok Tengah ini pun kemudian menceritakan awal di balik angka 459 yang sangat melekat dengan Pathul Bahri.

Baca juga: Persiapan Kejurnas Grasstrack Lantan Sudah Rampung, Panitia Buka 40 Lapak UMKM dan PKL

Menurut Bambang, Lalu Pathul Bahri lahir dari bukan orang yang kaya ataupun dari golongan atas.

Kehidupan ekonomi pada masa Pathul Bahri kecil juga tidak mudah yang dihabiskan dengan bertani untuk bisa bertahan hidup.

Bambang mengungkapkan, nama 459 ini kemudian muncul dari jumlah jari tangan Pathul Bahri.

Tangan kanan Pathul ada empat sedangkan jari tangan sebelah kiri ada lima.

"Sehingga empat tambah lima jadi sembilan. Karena itulah kemudian beliau (Pathul Bahri) dijuluki 459 karena jari tangannya ada sembilan," terang Bambang yang juga Bendahara IMI Lombok Tengah ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved