Super Air Jet Gagal Terbang di Bandara Lombok, Kendala Teknis dan Penumpang Pindah Pesawat

Namun tiba-tiba pesawat dilaporkan mengalami kendala teknis (technical reason) pada pukul 16.15 WITA, sehingga batal terbang.

Editor: Sirtupillaili
Dok.AP I Bandara Lombok
Pesawat Super Air Jet yang batal terbang karena mengalami kendala teknis di Bandara Internasional Lombok, Sabtu (15/7/2023). 

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pesawat Super Air Jet tujuan Lombok - Jakarta gagal terbang di Bandara Internasional Lombok, pada Jumat (14/7/2023) sore.

Pesawat Super Air Jet dengan nomor penerbangan IU765 kode registrasi PK-STZ tujuan Jakarta itu tengah bersiap memasuki landasan pacu bandara, posisinya sudah berada di area taxiway.

Namun tiba-tiba pesawat dilaporkan mengalami kendala teknis (technical reason) pada pukul 16.15 WITA, sehingga batal terbang.

Stakeholder Relation Manager Bandara Lombok Arif Haryanto yang dikonfirmasi TribunLombok.com membenarkan kejadian tersebut.

Arif menjelaskan, pesawat Super Air Jet dengan tujuan Jakarta mengalami kendala teknis (technical reason).

"Selanjutnya pesawat di-towing kembali ke apron menuju parking stand 11," katanya.

Baca juga: Pekerja Bandara Ini Meninggal Dunia karena Tertelan Mesin Pesawat Airbus

Sementara para penumpang yang berjumlah 177 orang, terdiri dari 171 orang dewasa, 4 anak-anak, dan 2 bayi kemudian diturunkan kembali dari pesawat.

Penumpang diarahkan menuju terminal dan menunggu di ruang tunggu domestik gate 4.

"Kondisi kondusif dan dilakukan pembagian service oleh pihak maskapai," kata Arif Haryanto.

Setelah itu, para penumpang diberangkatkan kembali menggunakan pesawat Super Air Jet yang lain.

"Seluruh penumpang akhirnya diberangkatkan dari Bandara Lombok dengan pesawat Super Air Jet kode registrasi PK-SGC pukul 19.32 WITA dan mendarat di Jakarta pukul 20.05 WIB," katanya.

Penjelasan Super Air Jet

Terkait insiden ini, Direktur Utama (Chief Executive Officer) Super Air Jet Ari Azhari melalui rilisnya menjelaskan, pihaknya menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami penumpang.

Lebih lanjut dia mejelaskan, ketika pesawat berada di landas hubung (taxiway), pada posisi ini pesawat tidak berada di landas pacu (runway), pilot memutuskan untuk kembali ke pelataran parkir pesawat.

"Hal ini dilakukan guna melakukan pemeriksaan lanjutan sesuai dengan indikasi yang terdeteksi atau muncul dari salah satu panel di ruang kokpit," katanya.

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved