Idul Adha

Puluhan Sapi Kurban Asal Bima di Jabodetabek Belum Laku Terjual, Peternak Rugi Miliaran Rupiah

Saat ini jumlah sapi yang masih berada di kandang penjualan berjumlah 20 hingga 80 ekor

Penulis: Atina | Editor: Wahyu Widiyantoro
ISTIMEWA
Tangkapan layar sapi peternak Bima di Jabodetabek masih berjumlah puluhan ekor dan tidak laku meski telah melewati puncak perayaan Idul Adha 1444 H. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Hingga H+1 Idul Adha 1444 H, puluhan ekor sapi kurban yang dibawa peternak Bima ke Jabodetabek, belum laku.

Para peternak yang sudah dihadapkan dengan kendala transportasi sejak berangkat, kini merugi hingga miliaran rupiah.

Beredar di media sosial, unggahan para peternak sapi asal Bima di Jabodetabek, menunjukkan deretan sapi di kandang dan belum terjual.

"Kabune ku cara na (bagaimana caranya), Capi mada hina (sapi yang tidak laku), " tulis akun Tragedhi Selimuet Hitam di linimasa Facebooknya.

Baca juga: Ketentuan Berkurban Hewan Ternak: Kambing untuk 1 Orang, Sapi untuk 7 orang

Dalam video tersebut ia menarasikan, sapi-sapi asal Bima menumpuk di kandang tanpa ada yang membeli.

Sedangkan orang yang disebutnya bertanggungjawab, justru menghilang dan tidak berbuat apapun.

Postingan ini mendapatkan respons dari netizen Bima, mendoakan agar sapi-sapi tersebut segera laku dan peternak bisa pulang ke kampung halaman.

Sekretaris Persatuan Pedagang Hewan Nasional Indonesia (PPHNI) Kota Bima, Dedi Sadikin mengungkap, saat ini jumlah sapi yang masih berada di kandang penjualan berjumlah 20 hingga 80 ekor.

"Kerugian yang diderita peternak kita berkisar antara puluhan juta hingga miliaran, tergantung dari jenis sapi yang dimiliki," sebut Dedi, saat dihubungi TribunLombok, Jumat (30/6/2023).

Menurut Dedi, banyaknya ternak yang masuk ke Jabodetabek tahun 2023 menjadi penyebab utama sapi-sapi asal Bima tidak terlalu laku seperti tahun sebelumnya.

Pada tahun 2022 lalu, sapi yang dikirim ke Jabodetabek hanya 12.500 ekor saja, sedangkan tahun 2023 ini hampir 20.000 ekor sapi.

"Itu hanya yang dari Bima saja, belum daerah lain seperti Bali, Jawa, Madura, termasuk Lombok dan Sumbawa," beber Dedi.

Tahun lalu, sapi ternak banyak yang terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), sehingga hanya sapi asal Bima yang memenuhi kebutuhan Idul Adha tahun 2022.

Namun kini, PMK sudah tidak dan hampir semua daerah kini memasok sapi ke Jabodetabek.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved