Harga Bawang Putih Meroket, Bapanas Dorong Percepat Impor

Menurutnya, Bapanas secara intens terus melakukan komunikasi bersama Kemendag guna membahas progres penerbitan Surat Perizinan Impor bawang putih.

|
Editor: Dion DB Putra
freepik
Ilustrasi. Badan Pangan Nasional terus mendorong percepatan impor bawang putih untuk menstabilkan harga bawang putih dalam negeri yang akhir-akhir ini mulai mendaki. 

TRIBUNLOMBOK.COM, JAKARTA – Badan Pangan Nasional terus mendorong percepatan impor bawang putih untuk menstabilkan harga bawang putih dalam negeri yang akhir-akhir ini mulai mendaki.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arif Prasetyo Adi, membenarkan ada tren kenaikan harga komoditas bawang putih di minggu ini menjadi Rp 36.875 per kilogram (kg) rata-rata nasional.

Baca juga: Indonesia Masih Tergantung Impor untuk Komoditas Kedelai, Bawang Putih dan Daging Sapi

Menurutnya, Bapanas secara intens terus melakukan komunikasi bersama Kemendag guna membahas progres penerbitan Surat Perizinan Impor (SPI) bawang putih.

“Kita terus bersama-sama Kemendag melakukan koordinasi untuk percepatan pengadaan, seluruh dokumen telah disiapkan dan prosesnya tengah berjalan,” terang Arif dalam keteranganya, Rabu (31/5/2-23).

Adapun regulasi terkait pengadaan dari luar (impor) berkaitan dengan beberapa kementerian/lembaga. Penerbitan kuota Rencana Impor Produk Hortikultura (RIPH) merupakan kewenangan Kementerian Pertanian.

Sementara Surat Perizinan Impor (SPI) merupakan ranah Kementerian Perdagangan.

Sedangkan NFA melakukan perhitungan ketersediaan dan kebutuhan pangan sebagai dasar perumusan kebijakan dan penetapan kebutuhan impor.

Seperti diketahui, bawang putih merupakan salah satu komoditas pangan yang masih memerlukan tambahan pasokan dari luar negeri untuk memenuhi konsumsi domestik.

Untuk itu, kondisi harga komoditas tersebut di dalam negeri tidak terlepas dari pengaruh harga internasional atau di negara asal.

"Harga bawang putih di China berada di atas US$ 1.300 per Ton, hal tersebut yang turut menyebabkan harga di dalam negeri terkerek naik," pungkas Arief.

Mengenai ketersediaan bawang putih, Arief meminta masyarakat tidak perlu khawatir. Pasalnya, dengan perencanaan yang telah dilakukan, pemerintah melalui NFA dan Kementerian/Lembaga terkait memastikan ketersediaan bawang putih terjaga sepanjang tahun.

“Kita juga terus lakukan pemantauan dan penghitungan melalui Neraca Pangan Nasional. Ini sesuai arahan Bapak Presiden agar pasokan dan keseimbangan harga pangan dijaga sepanjang tahun,” ujar Arief.

Berdasarkan Prognosa Neraca Pangan Nasional Januari-Desember 2023, kebutuhan bawang putih nasional dalam setahun sekitar 652.000 ton, sedangkan produksi dalam negeri sekitar 18.000 ton dan stok awal atau carry over dari tahun 2022 adalah 143.000 ton.

“Untuk menutupi kekurangannya maka telah dilakukan perencanaan pengadaan luar negeri, sehingga diperkirakan stok bawang putih nasional pada akhir 2023 tersedia 99.000 ton,” paparnya.

Begitu juga untuk periode sampai dengan Juni 2023 ini, menurutnya, berdasarkan penghitungan Neraca Pangan, stok bawang putih nasional pada akhir Juni 2023 tersedia sekitar 14.000 ton.

Sumber: Kontan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved