8 dari 12 Korban Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Teridentifikasi, Ada Ibu dan Anak dari Magelang

Data ante-mortem akan dicocokkan dengan data tubuh asli korban dukun pengganda uang Banjarnegara

(Ist. Kiriman netizen// Via TribunJateng.com)
Proses evakuasi 10 korban pembunuhan yang dilakukan seorang 'dukun' pengganda uang Mbah Slamet di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Senin (3/4/2023). Data ante-mortem akan dicocokkan dengan data tubuh asli korban dukun pengganda uang Banjarnegara. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Sebanyak 8 dari 12 jenazah yang ditemukan terkubur di sebuah kebun Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Senin (3/4/2023) teridentifikasi.

Sejumlah jasad korban pembunuhan berantai dukun pengganda uang Mbah Slamet alias Tohari ini ternyata ada yang dari Lampung, hingga Magelang.

Tebaru, pasangan ibu dan anak akhirnya terungkap identitasnya yang sebelumnya diidentifikasi tim forensik Dokkes Polda Jawa Tengah (Jateng).

Kabid Dokkes Polda Jateng Kombes Sumy Hastry Purwanti dari data jenazah ada korban bernama Theresia Dewi dan Okta Ali yang merupakan ibu dan anak dari Magelang.

"Data post-mortem antem-mortem cocok, data gigi cocok, properti yang match dari keterangan keluarga yakni jam tangan oranye," sebutnya seperti dikutip dari Tribunnews.

Baca juga: Tampilan Rumah Mewah Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Banjarnegara: Bangunan 2 Lantai, Pilar Marmer

"(Jenazah Okta) cocok dengan data gigi dan (ada) kunci mobil Honda di celana," imbuhnya.

Sebelumnya pengumpulan data ante-mortem didapatkan termasuk dari keluarga terdekatnya.

Juga menggunakan metode ante-mortem yang dilakukan oleh Tim DVI Jateng dengan identifikasi ortodontologi atau gigi.

Setelah itu maka data ante-mortem akan dicocokkan dengan data tubuh asli korban yang ditemukan atau post-mortem (data setelah korban meninggal).

"Ini (jenazah) dari identifikasi primer, kalau tidak sidik jari gigi atau DNA," urainya.

Sementara pada jenazah Riani, polisi mencocokkan dengan data ante-mortem yang ada di sosial media.

Riani tampak melakukan video call terakhirnya dengan menggunakan baju kaus berwarna pink dan memakai jilbab segi 4 warna pink.

18 Aduan Orang Hilang

Sebanyak 18 orang dilaporkan hilang terdata di posko pengaduan Polres Banjarnegara.

Aduan orang hilang tersebut berkaitan dengan adanya kasus pembunuhan sadis yang dilakukan Mbah Slamet alias Tohari.

Mbah Slamet berkedok sebagai dukun pengganda uang, menghabisi korbannya dan jasadnya dikubur di sebuah kebun.

Sementara soal aduan orang hilang yang berkaitan dengan Mbah Slamet dibenarkan oleh Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto.

Pihaknya mengatakan orang yang dilaporkan hilang ini di antaranya dari Palembang, Lampung, Magelang, dan Wonosobo, melansir TribunBanyumas.com.

Salah satu pihak yang melapor soal orang hilang diduga korban Mbah Slamet yaitu Rani Wulandari (22) asal Lampung.

Kedua orangtua Rani Wulandari, Suheri dan Iriani, diduga sudah pergi sejak September 2021.

Ia mengatakan sebelumnya sempat mencari tahu keberadaan dari keluarganya itu namun bingung mencari kemana.

Baca juga: Anak Pasutri Korban Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Kehilangan Orang Tua Lucu dan Taat Ibadah

Hingga akhirnya melaporkan ke posko pengaduan oranng hilang tersebut.

Untuk informasi bagi yang merasa kehilangan anggota keluarga terkait dukun pengganda uang Mbah Slamet alias TH, bisa menghubungi nomor aduan ke 082326444401.

Atau bisa datang langsung ke Posko Aduan Orang Hilang dengan membawa syarat KTP, ijazah, dan foto anggota keluarga yang hilang tampak gigi depan.

(Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Daftar 8 Jenazah Teridentifikasi Korban Dukun Pengganda Uang Banjarnegara: Dua Pasutri asal Lampung dan Update Kasus Pembunuhan Dukun Pengganda Uang Banjarnegara: 18 Orang Hilang Terdata di Posko

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved