Korem 162/WB Bantah Penjelasan APEKKA Soal 5 Orang di Sumbawa Dikeroyok TNI: 3 Orang Sudah Damai

tiga dari lima korban sudah menyatakan damai dengan para anggota TNI Kompi Senapan B Yonif 742/SWY

|
Penulis: Jimmy Sucipto | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/JIMMY SUCIPTO/Istimewa
Kolase foto Kepala Penerangan Korem 162/WB, Mayor Asep Okinawa saat memberikan penjelasan perihal selebaran APEKKA di Penrem 162/WB, Kamis (9/3/2023) dan tangkapan layar video 5 orang yang terbaring dan sedang mendapatkan perawatan medis, diduga dikeroyok usai mabuk dan mengancam anggota TNI dengan senjata tajam, Sabtu (18/2/2023). 

Asep menyebut anggota yang melakukan pengeroyokan tidak sebanyak itu.

Meski demikian dia tidak merinci jumlah pastinya karena masih dalam pemeriksaan.

"Tidak sampai segitu anggota kami banyak nya. Kalaupun segitu, ya bisa dibayangkan seperti apa hasilnya. Tapi saya pastikan tidak sebanyak itu anggota yang melakukan pengeroyokan," kata Asep.

Satu hal lagi yang diluruskan Asep adalah terkait kondisi korban yang mengalami kritis, dan harus dirujuk ke RSUP NTB.

Pada selebaran APEKKA, disebutkan satu orang korban berinisial ABD harus dirujuk ke RSUP NTB akibat mengalami kondisi kritis dan koma hingga saat ini.

Pada kenyataannya, Asep bersama rekan-rekannya sudah terjun langsung ke RSUP NTB untuk melakukan pengecekan kondisi ABD secara berkala.

Asep mengungkap kondisi ABD sudah dalam keadaan sadar, mampu berjalan sendiri, hingga makan sendiri.

"Tetap kita cek. Sudah normal dan mandiri kok. Apa yang dikatakan di narasi tersebut tidak benar," tegasnya.

Baca juga: Tim Gabungan Polri TNI Temukan 159 Botol Miras yang Diedarkan Tanpa Izin di Kota Mataram

Terkini, Asep menginformasikan sebanyak 10 orang anggotanya masih diperiksa di Denpom IX/2 Udayana.

Baik dari keterlibatan, kronologis kejadian, hingga menjadi saksi lainnya.

"Mereka masih dalam pemeriksaan. Bila terbukti bersalah, maka akan ditindak sesuai hukum yang berlaku. Pernyataan ini juga sejalan dengan pernyataan Danrem 162/WB, Brigjen TNI Sudarwo Aris Nurchayo," tandasnya.

Kronologis

Kejadian pengeroyokanini bermula pada Sabtu (18/2/2023) dini hari, Cafe Alzena 2, berlokasi di Kabupaten Sumbawa Besar.

Ke lima orang tersebut awalnya memecahkan meja kaca, dan dalam kondisi mabuk.

Salah satu karyawan cafe atas nama Saudara Sandi menelpon Pratu Satria, emberitahukan ada keributan di lokasi cafe.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved