WSBK Mandalika 2023

WSBK Mandalika 2023 Sepi Penonton karena Tak Ada Mobilisasi ASN?

Bagaimana tidak, sejak hari pertama hingga hari kedua pada Sabtu (4/3/2023), tak tampak kehadiran penonton yang memadati areal sirkuit.

|
Penulis: Lalu Helmi | Editor: Dion DB Putra
TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO
Situasi sepinya penonton di Sirkuit Mandalika saat gelaran WSBK Mandalika 2023. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Kejuaraan dunia World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika telah memasuki hari ketiga atau hari puncak pada Minggu (5/3/2023).

Tak seperti event sebelumnya, WSBK Mandalika 2023 ini tampak lebih sepi peminat. Bahkan konser hiburan yang diselenggarakan panitia tak seramai tahun sebelumnya.

Baca juga: Toprak Razgatlioglu Tetap Senang Berada di Podium Walaupun Hanya Peringkat Kedua

Bagaimana tidak, sejak hari pertama hingga hari kedua pada Sabtu (4/3/2023), tak tampak kehadiran penonton yang memadati areal sirkuit.

Tribune penonton pun tampak banyak yang tidak terisi.

Hingga Sabtu (4/3/2023) total tiket yang telah terjual sebanyak 35.000 ribu.

Disinyalir, sepinya animo masyarakat untuk menonton WSBK Mandalika 2023 lantaran tak adanya lagi mobilisasi Aparatur Sipil Negara (ASN) baik dari pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) maupun pemkab 10 kabupaten/kota di NTB.

Hal itu bertolak belakang dengan event WSBK pada akhir 2022 silam.

Kala itu, pemprov NTB dan pemkab secara terang-terangan meminta ASN untuk membeli tiket WSBK Mandalika. Hal tersebut membuat terjadinya lonjakan jumlah masyarakat NTB yang membeli tiket.

Komandan Lapangan WSBK Mandalika 2023 Jamaluddin Malady membantah sepinya euforia masyarakat terhadap event WSBK Mandalika 2023 lantaran tak adanya mobilisasi ASN.

"Indikasinya kan bukan tiket yang terjual, tetapi penonton yang menonton. Jadi yang dihitung Dorna jam 12 itu penonton, bukan tiket. Kalau tiket informasi dari xplorin tadi malam 35-40 ribu. Belum tamu, itu hitung juga karena penonton. Tokoh agama, tokoh masyarakat, awak media, marshal, relawan yang menonton kan dihitung juga. SMA/SMK itu 25 ribu, ditambah yang beli," kata Jamaluddin Malady pada Minggu (5/3/2023).

Tanggapan Sandiaga Uno

Menanggapi sepinya penonton WSBK tahun ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, kondisi ini sudah mereka antisipasi.

Pihaknya menyadari event WSBK tahun 2023 berada di awal musim sehingga animo masyarakat menonton agak berkurang.

"Waktu tahun lalu (2022) di akhir (musim) jadi semuanya punya antusiasme. Jadi ini seperti mesin baru dimulai (pemanasan)," kata Sandiaga Uno seusai meresmikan de Balen Soultan Hotel Poltekpar Lombok, Minggu (5/3/2023).

Meski demikian, menurut Sandiaga Uno, jumlah penonton yang ada saat ini tidak terlalu buruk.

"Karena kita ada beberapa target dan kita sudah punya tim untuk melihat dampak secara ekonomi, sosial, juga dampak peningkatan awareness atau pengetahuan tentang dampak destinasi Mandalika secara menyeluruh. Jadi saya tidak terlalu khawatir ada penurunan," kata Sandiaga Uno.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata NTB terkait beberapa target yang sudah ditetapkan.

Sejauh ini, kata Sandiaga Uno, penyelenggaraan event diyakini akan mencapai target tersebut.

"Sehingga masyarakat akan merasakan manfaatnya dan tentunya membuka peluang usaha yang lebih luas bagi masyarakat NTB," kata Sandiaga Uno.

Terkait promosi event WSBK, menurut Sandiaga Uno pihaknya sudah melakukan promosi habis-habisan.

"Wah promosi all out tuh, saya pakai digital kita juga kembangkan, targetnya lebih ke wisatawan nusantara," katanya.

Promosi gencar dilakukan dalam tiga minggu terakhir, sebab dia menyadari kebiasaan penonton berburu tiket jelang hari balapan.

UMKM Tekor

Sejumlah pedagang asongan yang ada di pintu masuk Sirkuit Mandalika mengeluhkan sepinya pembeli di gelaran event World Superbike (WSBK) Mandalika 2023.

Bahkan beberapa pedagang asongan nol penjualan di hari pertama dan hari kedua WSBK Mandalika 2023.

Di antaranyanya adalah Munakip, pedagang kaus Lombok asal Desa Sade, Lombok Tengah yang telah mengeluhkan sepinya minat pembeli di WSBK Mandalika 2023.

Kepada Tribun Lombok, Munakip bercerita sepinya pembeli pada hari pertama dan hari kedua karena memang jumlah penonton yang berdatangan juga dapat dibilang sedikit.

"Hari kedua lumayan sepi apalagi hari pertama itu juga sepi. Makanya zonk tidak ada keuntungan kita ini," terang Munakip di Sirkuit Mandalika Minggu, (5/3/2023).

Hal senada juga diungkapkan oleh Hariadi. Menurut Hariadi, sepinya pembeli karena mayoritas penonton berasal dari NTB, yang notabene berdaya beli rendah.

Ia sendiri hanya berhasil menjual 2 kaus selama berdagang.

Bukan hanya sepi penonton, pedagang asongan juga mengeluhkan terjangan angin badai yang sempat membuat tenda pedagang tersapu.

"Kemarin siang itu ada awan besar disertai angin kencang hingga barang tersapu. Itu aja yang kita dapatkan kemarin," sebut Hariadi.

Meskipun demikian, seluruh pedagang asongan yang ada di gate 3 Sirkuit Mandalika semuanya berusaha untuk meraup keuntungan di hari ketiga ini.

Hari ini diprediksi sebanyak 35 ribu lebih penonton akan datang ke Sirkuit Mandalika untuk nonton final race WSBK Mandalika 2023.

Diskon Tiket untuk Pelajar

Sebelumnya, Pemprov NTB mengalokasikan 20 ribu sampai 25 ribu tiket murah dengan harga Rp20 ribu kepada siswa SMP dan SMA/SMK/MA untuk menonton perhelatan World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah pada 3-5 Maret 2023.

Kepala Dinas Pariwisata NTB, Jamaluddin Maladi mengatakan alokasi 20 ribu sampai dengan 25 ribu tiket untuk pelajar ini dari jumlah penonton WSBK yang ditargetkan mencapai 100 ribu orang.

"Pemerintah pusat menargetkan jumlah penonton 75 ribu orang. Gubernur menargetkan 100 ribu orang. Dari jumlah itu 25 ribu untuk siswa SMP, SMA dan SMK yang ada di NTB dengan harga murah," ujarnya.

Ia menjelaskan untuk alokasi tiket kepada pelajar ini sudah disepakati bersama antara pemerintah dan Mandalika Grand Prix Association (MGPA) serta Xplorin saat peluncuran WSBK Mandalika di Jakarta beberapa waktu lalu.

Di rencanakan untuk harga yang diperuntukkan kepada para pelajar sangat terjangkau dan dibawah harga normal, yakni Rp20 ribu.

"Harganya Rp20 ribu. Itu untuk biaya mengganti pembuatan gelang. Jadi tiket ini khusus anak sekolah bukan umum," terang Jamaluddin.

Mantan Kadis Perkim NTB itu, mengaku alasan dibalik pemberian harga murah kepada pelajar NTB ini agar mereka bisa merasakan aura WSBK dan melihat Sirkuit Mandalika.

"Kalau dia tidak pernah masuk maka tidak pernah akan melihat ke dalam, sehingga ketika mereka dewasa atau sekolah keluar daerah dia bisa cerita tentang Mandalika," katanya.

Menurut dia, nanti Pemerintah Provinsi (Pemprov) melalui Dinas Pendidikan provinsi dan kabupaten kota akan melakukan pendataan terhadap siswa.

"Berapa siswa nanti semua kita akan data dulu. Kalau sudah ada langsung kita berikan. Kalau SMK jurusan pariwisata dan tata boga ini mereka bisa jualan," ujar Jamaluddin.

Jamaludin berharap dengan pemberian alokasi tiket buat pelajar dan harga yang ditawarkan cukup murah, maka jumlah penonton WSBK Mandalika bisa tercapai. Sekaligus hal ini bisa menjadi wahana edukasi bagi para pelajar di NTB.

"Jangan sampai mereka tinggal di NTB tapi tidak tahu tentang sirkuit. Karena itu tadi mereka tidak pernah masuk ke dalam sirkuit. Jadi mereka menjadi tahu," katanya. (*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved