Pantun Sasak
4 Pantun Sasak untuk Meyakinkan Perasaan Sang Tambatan Hati
Suku Sasak memiliki pantun dengan berabagai jenis struktur kalimat hingga motif penceritaan.
Penulis: Lalu M Gitan Prahana | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
Laporan Lalu M Gitan Prahana
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Pantun, sejak dahulu hingga sekarang masih tetap eksis dan terus popuper sebagai seni dan tradisi tutur suatu kebudayaan.
Tak terkecuali oleh masyarakat suku Sasak, Pulau Lombok.
Suku Sasak memiliki pantun dengan berabagai jenis struktur kalimat hingga motif penceritaan.
Di antaranya adalah pantun untuk meyakinkan perasaan sang tambatan hati.
Baca juga: 4 Pantun Sasak Tentang Nasihat Persahabatan, Lengkap Beserta Artinya
Ikuti pantun Sasak berikut ini untuk mengetahui isi selengkapnya:
Pantun:
Jok bangket pete balang
(Pergi kebangket mencari belalang)
Jari gawe kanak repoq
(Jadai pesta orang gubuk)
Timaq segare jari lalang
(Walau pantai yang menghalangi)
Mun te bejodoh pasti yak besopoq
(Kalau kita berjodoh pasti akan bersatu)
Baca juga: Lirik Lagu Rungkad - Happy Asmara Feat The Saxobrothers, Rungkad Entek Entekan
Jaok-jaok lek rantauan
(Pergi jauh di rantauan)
Kepeng tepete jari perombok
(Uang dicari sebagai tambahan)
Timaq nengke te bajaokan
(Walau sekarang kita berjauhan)
Lamun wah jodoh gente besopoq
(Kalau kita berjodoh pasti akan bersatu)
Lalo jok Praye beli semen
(Pergi ke Praya membeli semen)
Kanak nine kadu teken
(Anak perempuan menggunakan gelang)
Jelo rubin tebedait lek santren
(Hari kemarin kita ketemu di santren)
Nengke tokol te jari penganten
(Sekarang kita duduk jadi penganten)
Dengan dese gene merariq
(Orang desa akan menikan)
Lalo nyongkol ojoq Mantang
(Pergi nyongkol ke Mantang)
Dendeq de takut gamaq ariq
(Janganlah kau takut adik)
Masih jaq gente bejodoh doang
(Pasti kita akan berjodoh)
Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.