Berita Lombok
30 Nelayan Tanjung Luar Terombang-ambing di Laut Akibat Gelombang Tinggi, 1 Perahu Tenggelam
Sebanyak 30 orang nelayan di Tanjung Luar, Kecamatan Keruak, Lombok Timur terombang-ambing di laut akibat cuaca buruk sepekan terakhir.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM,LOMBOK TIMUR - Sebanyak 30 orang nelayan di Tanjung Luar, Kecamatan Keruak, Lombok Timur merasakan ganasnya lautan akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi sepekan terakhir.
Mereka sempat terombang ambing di tengah laut akibat gelombang tinggi di perairan selatan Nusa Tenggara Barat (NTB), tepatnya Samudera Hinda Selatan NTB.
Kejadian tersebut dibenarkan pula Mukti Ali, Kepala Desa Tanjung Luar yang dikonfirmasi TribunLombok.com, Sabtu (24/12/2022).
"Memang benar ada 30 nelayan yang sempat terjebak di tengah laut dan tidak bisa pulang, mereka sebelumnya berangkat Selasa (20/12/2022) dan baru pada hari ini, Sabtu (24/12/2022) kembali pulang," ucap Mukti.
Peringatan dini gelombang tinggi sudah disampaikannya jauh-jauh hari, selaku kepala desa dia datang ke dusun-dusun menyampaikan agar nelayan tidak melaut ke luar perairan Tanjung Luar terlebih dahulu.
Baca juga: Waspada Gelombang Tinggi hingga 6 Meter di NTB 25 Desember 2022, Hati-hati Melintas di Selat Lombok
Mengingat sudah ada himbauan dari Badan Meteorologi Klimatoligi dan Geofisika (BMKG) terkait potensi cuaca buruk.
"Kebetulan kemarin saya terjun sendiri langsung ke dusun - dusun, kalau kita himbau secara langsung akan lebih baik, mengingat acuan kita adalah BMKG," ungkapnya.
Namun pertimbangan nelayan yang sudah biasa menghadapi cuaca di bulan Desember membuat mereka nekat.
Rupanya kondisi gelombang saat ini berbeda dengan sebelumnya, gelombang tahun ini lebih membahayakan.
Imbasnya, 1 dari 30 nelayan yang terjebak di tengah laut itu harus rela kehilangan perahu setelah terbalik dihantam gelombang tinggi.
"Mulanya dua sampan yang terbalik, dimana dua sampan itu kita nyatakan hilang, namun setelah dilakukannya pencarian cuman satu perahu yang ketemu," terangnya.
Nelayan yang kehilangan perahu diketahui bernama Rahmat Hidayat, warga Tanjung Luar.
Total kerugian diperkirakan Rp25 juta karena kondisi perahu yang masih bagus dan menggunakan mesin diesel.
Atas kejadian tersebut, Mukti mengimbau nelayan selama sepekan ke depan melaut di sekitaran perairan Tanjung Luar terlebih dahulu.
"Untuk nelayan satu minggu ini melaut disekitaran Tanjung Luar saja dulu, jangan melakukan perjalanan yang memakan waktu berhari-hari lamanya," imbuh Mukti.
(*)