Nahdlatul Wathan

Sejarah Berdirinya Organisasi NWDI, Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah di Lombok

Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah atau NWDI merupakan wadah perjuangan warga Nahdlatul Wathan (NW) yang didirikan TGKH M Zainuddin Abdul Madjid.

Editor: Sirtupillaili
Dok.Istimewa
Ribuan jemaah memenuhi pengajian Ketua Umum PB NWDI TGB HM Zainul Majdi di Pondok Pesantren Darunnadwah Al -Majidiah NWDI Aikmel, Kabupaten Lombok Timur, Rabu (23/11/2022). 

TRIBUNLOMBOK.COM - Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah atau NWDI merupakan wadah perjuangan warga Nahdlatul Wathan (NW) yang didirikan TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid sejak 22 Agustus 1937.

Dalam perkembangannya, terjadi dinamika di internal organisasi Nahdlatul Wathan atau NW.

Sehingga sejak 23 Maret 2021, Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah atau NWDI berdiri menjadi nama organisasi tersendiri di bawah pimpinan Tuan Guru Bajang atau TGB Muhammad Zainul Majdi.

Organisasi NWDI lahir usai kesepakatam bersama NW Anjani dan NW Pancor yang dibuat di Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Maka sejak itu, lahirlah organisasi Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiah (NWDI) pada tanggal 9 Syakban 1442 H bertepatan dengan tanggal 23 Maret 2021 M.

Baca juga: Profil Ketua Umum PB Nahdlatul Wathan TGB Zainuddin Atsani, Ikut Berdakwah Sejak Kecil

NWDI kini menjadi wadah koordinasi, pembina, pemelihara dan penanggung jawab terhadap segala amal usaha yang dilakukan madrasah di bawahnya, baik dalam bidang pendidikan maupun sosial dan dakwah.

Sejarah Rekonsiliasi

Dikutip dari Wikipedia, perpecahan dalam Nahdlatul Wathan bermula dari penetapan salah satu putri pendiri NW, Ummi Hj Sitti Raihanun Zainuddin Abdul Madjid, sebagai Ketua Umum PBNW di Muktamar X di Praya, Lombok Tengah pada 1998.

Dia menggantikan suaminya yang telah wafat Drs H Lalu Gede Sentane.

Hasil muktamar tersebut ditolak pihak NW di Pancor karena menolak seorang perempuan menjadi pemimpin dan dianggap tidak sesuai dengan asas organisasi NW.

Pihak NW yang mendukung Ummi Hj Sitti Raihanun Zainuddin Abdul Madjid kemudian memindahkan pusat gerakan mereka ke Anjani, sehingga NW terbagi menjadi NW Anjani dan NW Pancor.

Setelah 21 tahun berkonflik dan upaya hukum tertinggi PK putusan Mahkamah Agung dimenangkan oleh kubu NW Anjani.

Sampai akhirnya pada 23 Maret 2021, dua kubu NW melakukan mediasi di Mataram.

Kubu NW Anjani dipimpin RTGB Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani, sedangkan kubu NW Pancor dipimpin TGB Muhammad Zainul Majdi.

Dari pertemuan tersebut, kubu Anjani yang memenangkan perkara di Pengadilan meneruskan nama Nahdlatul Wathan, sedangkan kubu Pancor menggunakan nama baru, Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah atau NWDI.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved