Wisata Lombok
Wisata Lombok, Mengenal Tradisi Menenun Perempuan Sasak dan Mini Museum Tenun
Tradisi menenun perempuan Suku Sasak merupakan salah satu kekayaan budaya dan tradisi yang masih dijumpai di beberapa objek wisata Lombok saat ini.
Penulis: Lalu Helmi | Editor: Sirtupillaili
Antara lain riset pada bulan November 2022, workshop pada bulan Desember 2022 – Januari 2023), presentasi gagasan mini museum 24 Desember 2022.
Kemudian presentasi karya seni pertunjukan kontemporer 14 Februari 2023 dan diskusi 16 Februari 2023.
Jika datang jalan-jalan menikmati wisata Lombbok pada tanggal tersebut, pengunjung bisa mengikuti rangkaian kegiatan tersebut.
Mini Museum Tenun

Selain workshop Mengenal Sejarah Kain Tenun Sasak dan Strategi Pemasaran Berbasis Platform Digital dan seni pertunjukan kontemporer, dalam kegiatan ini juga diinisiasi Mini Musium Tenun.
Fitri Rachmawati, penderi Sekolah Pedalangan Wayang Sasak (SPWS menjelaskan, Mini Museum Tenun ini digagas bersama secara kolaboratif oleh berbagai Lembaga Gerakan Kebudayaan di NTB.
Mini Museum Tenun ini merupakan salah satu wujud upaya menjaga tradisi melalui gerakan literasi.
Upaya ini dilakukan untuk melindungi, mengambangkan, memamfaatkan dan membahasakan pada khalayak, terutama generasi muda bahwa tradisi tenun mesti diteruskan, tidak sekedar dijaga dan dirawat.
Dinamakan Mini Museum Tenun karena berada di ruang kecil yang menampilkan secara visual.
Motif-motif tenun yang hadir di masyarakat sebagai sebuah karya seni turun temurun.

"Dalam tampilan Mini Museum ini akan dimunculkan QR Code yang menghubungkan kita dengan media sosial para penenun, sehingga langkah strategi pemasaran berbasis platform digital, tergambarkan dalam mini museum ini," kata Fitri Rachmawati.
Secara bertahap para penenun dan kelompoknya akan membuat cerita atau story tentang motif tenun yang ditampilkan.
Sehingga siapa pun yang melihat motif dalam Mini Museum Tenun akan mendapatkan pengetahuan lebih dalam terkait tenun Sasak yang ingin mereka miliki.
Selain mengenalkan pencinta tenun pada beragam motif, Mini Museum Tenun juga merupakan salah satu upaya membangun gerakan literasi budaya.
Langkah ini juga akan mengedukasi masyarakat, tidak hanya sebagai konsumen yang paham dalam memilih tenun yang mereka inginkan, juga melatih masyarakat terlibat dalam gerakan literasi budaya.
"Mini Museum Tenun adalah gerakan literasi merawat tradisi," katanya.
(*)