Berita Bima
Fenomena Hilangnya Hujan di Bima dan Dompu Masih Berlanjut hingga 14 Desember 2022
Pasalnya, fase Monsoon Break yang menyebabkan hilangnya hujan meski saat ini sedang musim hujan, masih akan terus berlanjut.
Penulis: Atina | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina
TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Petani Bima dan Dompu, sepertinya masih harus bersabar menunggu hujan.
Pasalnya, fase Monsoon Break yang menyebabkan hilangnya hujan meski saat ini sedang musim hujan, masih akan terus berlanjut.
Kepala BMKG Bima, Topan Primadi melalui Forcaster Andini Gariswari menyebutkan, Monsoon Break masih akan terjadi hingga 14 Desember mendatang.
"Fase Monsoon Break diprakirakan, masih akan berlangsung hingga tanggal 14 Desember 2022 dan tanggal 15 Desember 2022, sudah mulai ke fase normal," jelas Andini, Minggu (11/12/2022).
Baca juga: Hujan dan Angin Kencang, 20 Pohon Tumbang dalam Sekejap di Kota Mataram
Menurut Andini, kondisi saat ini sudah umum terjadi setiap tahunnya, di mana pada fase ini intensitas dan curah hujan menurun pada saat musim hujan.
Pada fase ini, bukan berarti tidak ada hujan sama sekali, namun intensitasnya sedang menurun.
Monsoon Break jelas Andini, seringkali terjadi pada bulan Desember setiap tahunnya.
Monsoon Break terjadi saat angin timuran menguat, hal tersebut menyebabkan masa udara yang dibawa bersifat kering.
Baca juga: Mengenal Hail dan Penyebab Terjadinya Hujan Es di Indonesia
Sehingga kelembaban udara di wilayah Bima dan Dompu, saat ini cenderung cukup kering, yaitu berkisar 40-60 persen.
"Menyebabkan berkurangnya proses pembentukan awan hujan di wilayah Bima Dompu saat ini," kata Andini.
Setelah fase Monsoon Break ini terlewati lanjutnya, nanti intensitas curah hujan akan semakin meningkat dan hujan akan mulai merata di wilayah Bima dan Dompu.
Bahkan saat ini pun tambah Andini, kendati fenomena Monsoon Break masih terjadi di wilayah Bima dan Dompu, namun peluang hujan masih tetap ada di wilayah yang bersifat lokal dan sporadis.

Berdasarkan prakiraan curah hujan probabilistic dasarian II desember 2022, peluang curah hujan dengan intensitas >20 mm/dasarian, terjadi di seluruh wilayah Bima dan Dompu dengan probalitas >80 persen.
Curah hujan dengan intensitas >50 mm/dasarian, juga diprakirakan terjadi hampir di seluruh wilayah Bima Dompu, dengan probabilitas <30>
Seperti di wilayah Kilo, Soromandi, Wera, Sape dan Lambu.
Peluang hujan >100 mm/dasarian, terjadi hampir di seluruh wilayah Bima dan Dompu dengan probabilitas >10.
Kecuali wilayah Kilo bagian timur, Soromandi, Sape dan Lambu.
Prakiraan curah hujan tersebut menunjukkan kata Andini, pada awal bulan Desember tetap terdapat peluang hujan wilayah Bima dan Dompu, walaupun fenomena Monsoon Break terjadi di wilayah Indonesia.
Andini mengimbau, dengan adanya fenomena Monsoon Break ini masyarakat tidak panik dan tetap selalu waspada.
Terutama terhadap potensi bencana hidrometeorologi, yang terjadi secara tiba-tiba dan bersifat lokal.
Seperti hujan lebat, angin kencang, tanah longsor dan banjir.
Masyarakat juga dihimbau untuk perlu mewaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
"Dengan cara memantau informasi peringatan dini cuaca ekstrem dan peringatan dini, dampak curah hujan tinggi untuk wilayah berpotensi banjir," pungkasnya.
Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.