Bom di Bandung

Bom Polsek Astana Anyar: Tulisan di Motor dan Istri Pelaku Ngaku Suami Tewas Kecelakaan ke Tetangga

Polisi menemukan kertas bertuliskan "RKUHP HUKUM syirik/kafir, perangi para penegak hukum setan QS 9:29" di motor teroris bom Polsek Astana Anyar.

Editor: Irsan Yamananda
Istimewa via TribunCirebon
Agus Sujatno alias Agus Muslim, pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022). Ini sosoknya. Polisi menemukan kertas bertuliskan "RKUHP HUKUM syirik/kafir, perangi para penegak hukum setan QS 9:29" di motor teroris bom Polsek Astana Anyar. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Polisi telah mengungkap berbagai fakta terkait kasus bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat.

Tak hanya itu, ada juga keterangan tetangga terkait pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar tersebut.

Saat melakukan aksinya, terduga pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar itu meninggalkan selembar kertas di motornya.

Mengutip dari berbagai sumber, simak deretan fakta terkait kasus bom bunuh diri tersebut.

Tulisan di Motor

Hal ini diungkapkan oleh Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suntana.

Menurutnya, polisi telah mengamankan motor pelaku bom bunuh diri Polsek Astana Anyar pada Rabu (7/12/2022) yang berinisial AS.

Sutana mengatakan, motor tersebut memiliki ciri khas tersendiri.

Ciri khas yang dimaksud berupa kertas yang bertuliskan "RKUHP HUKUM syirik/kafir, perangi para penegak hukum setan QS 9:29" yang ditempel di bagian depan motor.

"Barang bukti yang diamankan adalah sebuah motor yang digunakan oleh pelaku berwarna biru," kata Suntana di lokasi kejadian, Rabu seperti dikutip dari Kompas.

Menurut Suntana, temuan tersebut akan menjadi bahan penyelidikan lanjutan.

"Memang ditulisannya itu menyampaikan bahwa produk KUHP adalah produk kafir, mari kita berantas penegak hukum, seperti itu tulisannya. Itu sebagai bahan penyelidikan lebih lanjut ya," ucapnya.

Kesaksian Ketua RT

AS dikenal sebagai sosok yang tertutup dan jarang bersosialisasi di tempatnya ngekos.

Baca juga: Pelaku Bom Polsek Astana Anyar: Bebas Tahun Lalu, Terafiliasi JAD, Bawa 2 Bom Hingga Kosan Digeledah

Seperti diketahui, AS beserta keluarganya menempati sebuah kos di wilayah Desa Siwal, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.

Ketua RT setempat, Suparno mengaku tidak mengenal sama sekali sosok AS. Padahal, jarak rumahnya dengan lokasi indekos tak sampai 100 meter.

Bahkan, Suparno juga sama sekali tidak tahu menahu sudah berapa lama AS dan keluarganya tinggal di kos tersebut.

"Kalau kata pemilik kos, sudah satu tahun. Itu yang bilang pemilik kosnya," kata dia, kepada TribunSolo.com, Rabu (7/12/2022).

Menurutnya, AS dan keluarganya juga sangat tertutup. Sebab tak pernah ikut bersosialisasi seperti arisan rutin di RT setempat.

Parahnya, Suparno juga tak mengetahui secara pasti AS tinggal di kos tersebut dengan siapa saja. Sebatas yang ia ketahui, AS tinggal bersama seorang istri dan anak.

"Dari awal tinggal disini, tidak pernah melapor, sama sekali tidak pernah kesini (RT) juga. Kalau ada kejadian seperti ini, baru tau," ujarnya.

"Semuanya tidak pernah bersosialisasi, arisan tidak pernah ikut. Disini tidak ada yang mengetahui (kenal)," imbuh dia.

Sementara itu, Ibu RT Suparni mengatakan, berdasarkan cerita dari tetangga kos, istri AS sempat menangis dan mengaku bahwa suaminya mengalami kecelakaan.

"Tetangga kos kemudian berinisiatif untuk mengantar ke jalan raya. Disana sudah ada yang jemput, pakai sepeda motor," jelasnya.

Setelahnya, kata dia, tetangga kos yang mengantarkan langsung diminta untuk kembali. Hingga saat ini, istri AS menurutnya tidak diketahui seperti dikutip dari TribunSolo.

Istri Ngaku Suami Tewas Kecelakaan

AS diketahui memiliki seorang istri berinisial RS.

RS, pagi ini disebut menangis cukup kencang hingga membuat tetangga-tetangga kontrakannya bertanya-tanya.

Baca juga: Profil Aiptu Sopyan, Polisi Korban Bom Teroris Polsek Astana Anyar: Dikenal Baik, Kakak Ada Firasat

Sebab RS selama ini tak pernah keluar kontrakan untuk mengobrol atau saling tegur sapa dengan tetangga.

Endang, salah satu tetangga kontrakannya pun menanyakan alasan RS menangis.

"Tadi pagi itu, saya dengar RS menangis. Terus saya sebagai orang tua, saya tanya ada apa mbak. Kalau ada apa-apa bisa cerita," ujar Endang, kepada TribunSolo.com, Rabu (7/12/2022).

Bukannya menjawab, RS malah menunjukkan sebuah gambar dari gawainya.

Endang seketika itu langsung syok, lantaran melihat kondisi AS yang mengenaskan.

RS menyatakan AS sudah meninggal dunia karena terlibat kecelakaan.

"Allahuakbar, Innalillahi, Ya allah, yang sabar ya mbak, yang sabar," kata Endang menirukan ucapannya pagi tadi kepada RS.

"Katanya kecelakaan, terus pas kita mau ke lokasi jenazah, katanya sudah dijemput. Sehingga kami tidak jadi ke Masjid Attaqwa yang katanya lokasi kecelakaan," tambahnya.

(TribunSolo/ Kompas)

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved