Berita Komunitas
Kolaborasi Warga Mataram Bahas Peluang dan Tantangan Profesi Barista
Kolaborasi Warga Mataram (KWM) gelar diskusi bertajuk Tangan Tuang Barista, Peluang dan Tantangan Menjadi Barista.
Sementara itu, Coffee Enthusiast dan Owner Grande Indonesia, Surya Wirawan mengatakan, sebagai kota yang baru saja memulai geliat industri kopi, Kota Mataram perlu melaksanakan berbagai program, seperti yang dilakukan Kolaborasi Warga Mataram dalam sesi diskusi yang telah rutin diselenggarakan.
Selain itu, industri kopi di Kota Mataram perlu terus memperbanyak kegiatan lokakarya untuk memperkenalkan serba-serbi profesi barista dan kopi secara umum.
"Pelaku industri kopi di Kota Mataram perlu memperbanyak gelaran uji kompetensi barista dalam menakar kemampuan yang telah dimiliki," ujar Surya.
Menurut Surya, walaupun budaya minum kopi secara umum telah berkembang di masyarakat, itu tidak dapat dijadikan takaran untuk memastikan bahwa masyarakat telah mengetahui mengenai serba-serbi coffee shop dan barista.
Oleh karena itu, pelaku indsutri kopi di Kota Mataram perlu memperbanyak program, khususnya program lokakarya dengan orientasi memberi edukasi.
Surya merasa bahwa industri kopi di Kota Mataram telah siap untuk bergerak maju.
Karena, di Kota Mataram telah banyak memiliki barista-barista mumpuni yang mempunyai segudang pengalaman dalam bergelut pada indsutri kopi, baik yang berproses di dalam atau pun di luar Pulau Lombok.
"Sepanjang pengalaman yang telah saya miliki, pelaku industri kopi di Kota Mataram perlu memperbaiki pola komunikasi antara barista dengan pelanggan."
"Karena, salah satu cara untuk mengedukasi pelanggan mengenai serba-serbi coffee shop dan barista adalah berkomunikasi dengan baik," ungkap Surya.
Sedangkan, Perwakilan Kolaborasi Warga Mataram, Hanisfa mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, profesi barista dapat dijadikan jaminan.
Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya coffee shop yang telah memulai dan senantiasa memerhatikan kesejahteraan para karyawannya.
"Bahkan, profesi barista dapat dijadikan landasan untuk meningkatan moril, tidak hanya terbatas pada materiel," ujar Hanisfa.
Lebih lanjut, Hanisfa menjelaskan bahwa profesi barista dapat dijadikan pilihan lantaran daya beli masyarakat dengan standar harga kopi di Kota Mataram telah menjangkau satu sama lain.
"Uang jajan anak-anak sekolah pun sudah banyak. Itulah sebabnya profesi barista masih terus dapat dijadikan jaminan untuk meningkatkan kualitas hidup," sebut Hanisfa.
Walaupun secara rata-rata coffee shop sempat terpukul akibat adanya Pandemi Covid-19, Hanisfa menyatakan bahwa masih banyak coffee shop yang bertahan.