Sepeda Green Fly Galang Dana untuk 1.500 Guru di KLU: Gowes dari Jakarta ke Lombok

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Komunitas Sepeda Green Fly Jakarta @gfcycling sebagai salah satu pencetus lahirnya komunitas sepeda di Indonesia akan mengadakan gowes amal.

Gowes amal akan digelar dengan tajuk Lombok Charity Ride 2023-1500 KM untuk 1500 guru di Kabupaten Lombok Utara.

20 pesepeda handal yang terdiri dari atlet sepeda profesional, influencer, sport enthusiast akan bersepeda sejauh 1500 KM selama total 7 (tujuh) hari.

Start akan dimulai di Pantai Indah Kapuk, Jakarta pada tanggal 3 Maret 2023, kemudian pesepeda akan menyusuri pulau Jawa dan Bali dan menyeberang ke pulau Lombok.

Baca juga: Patahkan Sekat dan Jaga Imunitas, Danrem 162/WB Ajak Anggota Korem 162/WB Bersepeda

Di Lombok, rombongan ini akan finish di desa adat suku Sasak yang terletak di Desa Senaru, kecamatan Bayan, kabupaten Lombok Utara (KLU), NTB pada tanggal 9 Maret 2023.

Di Wonosobo, Jawa Tengah, para pesepeda akan berhenti di Desa Sembungan, Kejajar dan melakukan kegiatan sosial di SDN Sembungan yang merupakan sekolah tertinggi di pulau Jawa.

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah menggalang dana untuk program pelatihan 1500 guru dan kepala sekolah dasar di KLU yang telah dijalankan oleh Perkumpulan IOA (www.ioa.or.id) sejak tahun 2020.

Kegiatan ini sekaligus juga sebagai momentum menggaungkan kepedulian akan pentingnya kebangkitan pendidikan yang berkualitas, ekonomi yang kuat dan destinasi pariwisata kelas dunia di KLU.

Baca juga: Bupati Lombok Barat Ajak Wisatawan Bersepeda Nikmati Indahnya Pantai Senggigi

Ketua Spesial Olimpic Nasional Indonesia (SOINA) NTB, Andy Hadianto mengaku akan menjadi salah satu pesepeda yang akan ikut dalam kegiatan amal tersebut.

"Saya sendiri dihubungi sebulan yang lalu, kalau teman-teman dsri GreenFly sudah lama persiapan, saya diajak beegabung," katanya mantan Ketua KONI NTB itu pada Sabtu malam, (26/11/2022) di Mataram.

Nantinya, kata tokoh olahraga NTB itu, acara ini akan menggalang dana minimal Rp600 juta yang akan diperuntukkan bagi peningkatan kapasitas 1500 guru di Lombok Utara.

Pemilihan Lombok Utara sebagai lokasi pemberian amal bukan tanpa alasan.

Pada tahun 2018, kabupaten ini diluluhlantakkan oleh gempa dahsyat yang merengut lebih dari 500 korban jiwa dan menghancurkan lebih dari 2500 bangunan sekolah di Pulau Lombok.

Namun, ketika mereka mulai berbenah, terjadi pandemi pada awal tahun 2020 yang meredupkan kembali sektor ekonomi dan pariwisatanya.