Ikuti Jejak Rohmi, Ketua Dewan Pertimbangan Nasdem Lombok Tengah Habib Ziadi Thohir Akan Mundur
Ketua PD NWDI Lombok Tengah Habib Ziadi Thohir akan mengikuti jejak Ketua DPW NasDem NTB Sitti Rohmi Djalilah mundur partai besutan Surya Paloh itu.
Penulis: Lalu Helmi | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Satu-persatu kader Nahlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) di Partai NasDem mengundurkan diri.
Setelah Ketua DPW NasDem NTB Sitti Rohmi Djalilah mundur, kali ini, Ketua PD NWDI Lombok Tengah Habib Ziadi Thohir juga akan mengikuti Rohmi.
Habib Ziadi Thohir menjabat Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem Lombok Tengah.
Habib Ziadi Thohir terang-terangan menyebut tunduk dan taat terhadap instruksi Pengurus Besar atau PB NWDI.
Ia bahkan menuturkan setelah keluar dari NasDem akan bergabung dengan Partai Perindo.
Mantan calon wakil bupati Lombok Tengah pada Pilkada 2020 itu secara eksplisit mengutarakan akan segera mengajukan surat pengunduran dirinya ke Partai NasDem.
Baca juga: Sebut Nama TGB, DPP Ungkap Alasan Rohmi Keluar dari NasDem karena Faktor Dinamika Politik Keluarga
"Segara (mengundurkan diri). Sesuai arahan Ketua PB NWDI bahwa beliau (TGB) mengharapkan kesolidan pengurus lintas wilayah dan daerah untuk bahu membahu di Perindo," kata Habib Ziadi kepada TribunLombok, Sabtu (26/11/2022).
Selaku Ketua PD NWDI Lombok Tengah, Habib Ziadi mengaku akan mengerahkan sumber dayanya membesarkan Partai Perindo.
"Sebagai Ketua PD NWDI Loteng harus siap," singkatnya.
Saat ini, pihaknya masih melakukan koordinasi perihal instruksi kepada kader di Lombok Tengah untuk segera merapatkan barisan berjuang untuk Partai Perindo.
"Sementara ini kami sedabg konsolidasi internal bersana PW NWDI NTB," jelas Habib Ziadi.
Terpisah, Ketua DPD NasDem Lombok Tengah Ahmad Syamsul Hadi mengaku mempersilakan jika Habib Ziadi ingin keluar dari NasDem.
"Kalau mau keluar ya silakan. Itu keputusan untuk mengundurkan diri sudah mereka ambil, ya selamat jalan aja," kata pria yang kerap disapa Memet itu.
Lebih jauh, Memet menegaskan, dinamika yang terjadi tidak akan mengganggu soliditas dan konsolidasi internal DPD NasDem Lombok Tengah.
Pihaknya fokus menindaklanjuti arahan Ketua DPW NasDem NTB Willy Aditya untuk memperkokoh barisan menyongsong kemenangan di pemilu 2024 mendatang.
"Oh tidak (terganggu). Bahkan kalau saya, karena beliau adalah Ketua PD NWDI Lombok Tengah dan akan mengkonsultasikan sikap dengan PW NWDI saya kira itu sudah tindakan yang diambil oleh organisasi sesuai dengan arahan pimpinan tertinggi mereka silakan saja, enggak masalah," tandasnya.
Sebelumnya, dinamika politik yang terjadi ini tak lepas dari didapuknya Ketua PB NWDI Tuan Guru Bajang (TGB) HM Zainul Majdi menjadi Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo.
TGB juga secara blak-blakan mengajak Pengurus Wilayah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (PW NWDI) seluruh Indonesia bergabung ke Partai Perindo.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum PB NWDI saat acara silaturrahim Pengurus DPP Partai Perindo dengan pengurus PW NWDI seluruh Indonesia beberapa waktu lalu.
"Secara singkat saya sampaikan bahwa ini dakwah, dan saya meminta teman-teman Pengurus Wilayah NWDI untuk menyampaikan, mensosialisasikan, mengajak untuk bersama-sama bergabung ke Partai Perindo di masing-masing tempat," kata Gubernur NTB dua peridoe itu.
Cucu Pahlawan Nasional TGKH Zainuddin Abdul Madjid itu melanjutkan, PW NWDI tak hanya diminta untuk mengajak hanya kader NWDI, melainkan menghimpun sebanyak-banyak orang dari lintas kalangan.
"Yang saya maksudkan mengajak itu bukan hanya kepada warga NWDI, tetapi kepada semua masyarakat kepada semua kenalan, sahabat, rekan se profesi dan apapun siapapun kita sampaikan," katanya.
TGB menyebut, berkiprah Partai Perindo merupakan ruang dakwah yang lebih luas demi kebaikan untuk kemaslahatan seluruh bangsa.
TGB mempersilakan bagi para kader maupun jemaah yang masih ingin mendapatkan penjelasan, dirinya meminta untuk menyimak sejumlah wawancaranya yang ada di sosial media.
Dalam kesempatan tersebut, TGB menyebutkan dalam kiprahnya, Partai Perindo tidak punya beban masalalu. Selalu beriringan dengan kepentingan masyarakat.
Tidak ada hal-hal yang memberatkan, kalaupun ada kendala lebih kepada sesuatu yang sifatnya objektif, lebih kepada hal yang sifatnya persepsi. Tidak ada yang real.
Perindo tidak pernah bermasalah dengan rakyat, seperti mengeluarkan posisi politik yang nyata-nyata mendukung kezaliman, atau meminggirkan kepentingan rakyat.
Perindo, kata TGB memang belum menjadi partai besar yang dikomparasi kan dengan partai yang lebih tua, tetapi dia tetap konsisten bekerja dan bekhidmat sesuai dengan ruang-ruang yang ada.
"Karena itu saya mengajak kita semua, sampaikan. Pokoknya saya tidak perlu bicara terlalu banyak, yang penting sampaikan," ujarnya.
(*)