Pengungsi Gempa Cianjur Keluhkan Sembelit karena Makan Mie Instan, Berharap Bantuan Sayur dan Buah

Sejumlah pengungsi gempa bumi Cianjur mengeluhkan gangguan pencernaan seperti sembelit. Selain itu menginat kondisi cuaca yang sering hujan.

Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Sejumlah warga dibantu relawan mendirikan tenda tambahan di salah posko pengungsi di Kampung Longkewang, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (24/11/2022). Desa Gasol menjadi salah satu lokasi terdampak paling parah diguncang gempa bermagnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Senin lalu. Lebih dari 60 orang meninggal dunia tertimpa reruntuhan bangunan, ratusan orang terluka, ratusan rumah rusak berat dan ringan, ratusan orang harus mengungsi di tenda-tenda terpal. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

TRIBUNLOMBOK.COM - Sejumlah pengungsi gempa bumi Cianjur mengeluhkan gangguan pencernaan seperti sembelit.

Hal ini diduga karena setiap hari mereka makan mi instan.

Selain itu menginat kondisi cuaca yang sering hujan.

Mereka berharap pemerintah dapat mengirimkan makanan seperti sayuran dan buah-buahan.

Baca juga: Kisah Bayi Selamat saat Gempa Cianjur, Ayah: Pas Saya Angkat Dedek Bayi Melek dan Senyum

Baca juga: BMKG: Tren Gempa Susulan di Cianjur Mereda dan Stabil

Sejumlah pengungsi gempa bumi di Kampung Cikamunding RT03/10, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur mengeluhkan gangguan pencernaan seperti sembelit.

Hal ini diduga karena setiap hari mereka makan mi instan.

Mengutip TribunJabar.id, Adelia (20) seorang pengungsi mengungkapkan, sejumah bantuan berupa mieinstan, telur, terpal, dan beras sudah ada.

"Dari awal kejadian, kami di tenda pengungsian setiap hari memakan mi instan yang dikirim dari beberapa orang yang datang kesini," ucap dia, Kamis (24/11/2022).

Namun, karena terlalu sering mengkonsumsi mie instan banyak warga yang mengeluhkan sakit perut dan sembelit ditambah kondisi cuaca yang sering hujan.

"Hampir semuanya mengeluhkan masalah pencernaan, karena seing makan mie instan, dan tenda yang masih belum layak," kata dia.

Ia berharap, pemerintah dapat segera mengirimkan makanan yang memiliki kandungan berserat tinggi, seperti sayuran dan buah-buahan.

Sementara itu, Anggota DPR RI Dapil Cianjur Eddy Soeparno membenarkan masih banyak pengungsi yang bergantung mengkonsumsi mie instan.

"Mie instan memang menjadi makanan cepat saji yang gampang untuk dimasak di tengah-tengah pengungsian," ucapnya.

Edi meminta, para donatur untuk mengirimkan beras, susu, telur dan sarden yang merupakan produk tahan lama tetapi sehingga nyaman untuk dikonsumsi.

Pengungsi gempa bumi Cianjur di Kampung Cikamunding RT03/10, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur saat memasak mie instan, Kamis (24/11/2022).
Pengungsi gempa bumi Cianjur di Kampung Cikamunding RT03/10, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur saat memasak mie instan, Kamis (24/11/2022). (TRIBUNJABAR.ID/FAUZI NOVIANDI)

Bantuan Makanan Bagi Korban Bencana Perhatikan Asupan Gizi Anak, Sarankan Bantuan Ikan atau Telur

Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengimbau para penyumbang yang membantu kebutuhan makanan untuk korban bencana, termasuk pengungsi korban gempa bumi di Cianjur agar memperhatikan kebutuhan asupan gizi bagi anak-anak.

Sehingga bantuan makanan diharapkan bukan cuma mie instan, tapi disarankan telur ayam untuk kepentingan gizi anak-anak.

"Jadi seperti ini kalau ada bencana banyak anak menjadi korban dan terlantar yang paling penting untuk diperhatikan sekarang, anak-anak kita ini masalah asupan gizinya. Kalau di tenda itu pasti mie, tapi kalau saran saya anak tersebut (diberikan) telur," ujar Hasto dikutip dari Youtube BKKBN, Selasa (22/11/2022).

Selain telur, makanan sumbangan yang disarankan dapat diberikan bagi korban bencana ialah makanan produksi dalam negeri seperti beras, telur dan ikan.

Ikan yang bisa diberikan adalah ikan laut atau air tawar yang punya kandungan DHA dan Omega 3. Dengan harapan, kondisi bencana dan memasuki musim hujan tak membuat angka stunting meningkat.

"Kalau ikan tidak harus mahal tapi ikannya yang penting ikan dari laut atau ikan air tawar yang mengandung DHA Omega 3 supaya di musim bencana tidak membuat angka stunting meningkat," tuturnya.

(TribunJabar/Fauzi Noviandi) (Tribunnews.com/Danang Triatmojo/Rina)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Alami Gangguan Pencernaan karena Makan Mie Instan, Pengungsi Gempa Cianjur Berharap Bantuan Sayur

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved