Nahdlatul Wathan
Profil Ketua Umum PB Nahdlatul Wathan TGB Zainuddin Atsani, Ikut Berdakwah Sejak Kecil
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) TGKH Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani atau TGB Zainuddin Atsan adalah sosok ulama muda Indonesia.
TRIBUNLOMBOK.COM - Berikut ini Profil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) TGKH Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani yang juga dikenal Tuan Guru Bajang atau TGB Zainuddin Atsani.
TGB Zainuddin Atsani lahir 6 Januari 1981, di Pancor Bermi, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).
TGB Zainuddin Atsani adalah seorang ulama muda Indonesia dan kini menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan.
Nahdlatul Wathan merupakan organisasai Islam yang didirikan sang kakek yakni Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, seorang pahlawan nasional asal Lombok Timur.
TGB Zainuddin Atsani lahir dari pasangan Drs H Lalu Gede Wiresentane – Hj Sitti Raihanun Zainuddin Abdul Madjid (putri bungsu Maulana Syaikh).
Selain menjadi Ketua Umum PBNW, TGKH Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani atau TGB Zainuddin Atsani juga merupakan Rektor Institut Agama Islam Hamzanwadi (IAIH) Nahdlatul Wathan Lombok Timur.
Baca juga: Bacaan Sholawat Hikmah Nahdlatul Wathan, Tulisan Arab Lengkap dengan Lafaz dan Arti
Dikutip dari situs nw.or.id, sejak lagir TGB Atsani disebut-sebut sebagai penerus perjuangan Maulana Syaikh dalam membesarkan Nahdlatul Wathan.
Diantara 7 cucu laki-laki Maulana Syaikh hanya Lalu Gede Muhammad Zinuddin Atsani yang diberi gerla Tuan Guru Bajang (TGB) atau Tuan Guru Muda.
Kemudian sejak usia 9 tahun TGB Atsani menjadi pengikut setia yang menemani Maulana Syaikh dalam berdakwah.
Nama Muhammad Zainuddin Atsani diberikan oleh sang kakek TGKH Muammad Zainuddin Abdul Madjid.
Tapi karena sang bapak, Drs H Lalu Gede Wiresentane merupakan keturunan bangsawan dari Bonjeruk, maka ditambahkanlah nama “Lalu” dan “Gede”, sehingga menjadi Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani.
TGB Zainuddin Atsani kecil dalam setiap kesempatan Maulana Syaikh Dalam selalu memanggil Zainuddin Atsani dengan panggilan “Tuan Guru Bajangku”, “Zainuddin Atsaniku”, dan “Atsaniku”.
Nama Tuan Guru Bajang atau TGB Zainuddin Atsani mulai dikenal di kalangan jemaah NW saat dirinya selalu diikutkan pengajian-pengajian pada saat usia balita hingga beranjak remaja.
Bahkan Tuan Guru Bajang kerap kali menggantikan kakeknya menghadiri pengajian.
Bila sang kakek berhalangan hadir, walau masih kecil kerapkali menggantikan kakeknya menghadiri pengajian, dia cukup duduk saja dan pengajian diisi oleh Masyaikh Ma’had.
Para jemaah merasa cukup antusias dengan kehadiran Zainudin Atsani yang masih kanak-kanak, walau hanya sekedar duduk menggantikan kakeknya.
Riwayat Pendidikan
Riwayat pendidikan TGB Atsani atau TGKH Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani Lc., M.Pd.I. merupakan alumnus Madrasah As-Shaulatiyah Makkah Al-Mukarramah tahun 2007.
Gelar Lc diraih di Universitas Jami’atul Ulum Waa Technologyiah Yaman, Jurusan Syari’ah Islamiyah pada tahun 2007.
Pada tahun 2011, TGB Atsani berhasil meraih gelar Magister Pendidikan Islam di Universitas Darul Ulum Jombang. Dan menempuh pendidikan S3 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kiprah Raden Tuan Guru Bajang

Sebagai tokoh sentral organisasi dalam mengembangkan organisasi Nahdlatul Wathan, TGKH Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani mendapatkan kepercayaan di berbagai posisi penting, antara lain:
- Penasehat Ikatan Pelajar Nahdlatul Wathan Kabupaten Lombok Barat tahun 1995
- Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Nahdlatul Wathan Makkah tahun 2001-2007
- Wakil Ketua Yayasan Al-Masyhur NW Praya tahun 2007-sekarang
- Pimpinan KBIH NW Mataram tahun 2009-sekarang
- Wakil Ketua Yayasan Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin NW Anjani tahun 1999-2011
- Sekretaris Persatuan Alumni As-Shaulatiyah NW (PAS NW) tahun 2011-sekarang
- Sekretaris Yayasan Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin NW Anjani tahun 2011-sekarang
- Rektor IAIH NW Lombok Timur tahun 2012-sekarang
- Ketua Pengurus Wilayah NW NTB periode 2012-2017
- Ketua Umum Pengurus Besar NW tahun 2019-sekarang
Kehadiran TGB Atsani atau TGKH Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani dalam melanjutkan perjuangan membesarkan organisasi Nahdlatul Wathan membuat jemaah NW merasa memiliki kekuatan baru.
Organisasi NW merupakan amanah yang harus tetap dijaga dan dikembangkan sesuai dengan khittah yang telah ditetapkan pendirinya.
(*)