Gempa Berpusat di Cianjur

Dinar Candy Ungkap Kondisi Adiknya yang Jadi Korban Gempa Cianjur: Ditemuin di Lapangan Pesantren

Dinar Candy mengatakan bahwa adiknya masuk dalam daftar korban gempa Cianjur. Kini, ia membagikan kabar terkini sang adik tercinta.

Penulis: Irsan Yamananda | Editor: Irsan Yamananda
Kolase Instagram dan YouTube Dinar Candy
Dinar Candy (kanan) dan adiknya (kiri) yang menjadi korban gempa Cianjur pada Senin (21/11/2022). Dinar Candy mengatakan bahwa adiknya masuk dalam daftar korban gempa Cianjur. Kini, ia membagikan kabar terkini sang adik tercinta. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Dinar Candy mengatakan bahwa adiknya masuk dalam daftar korban gempa Cianjur yang terjadi pada Senin (21/11/2022) siang.

Kini, Dinar Candy mengungkapkan kondisi terkini adiknya tersebut.

Tak hanya itu, Dinar Candy juga menceritakan bagaimana adiknya bisa ditemukan setelah gempa Cianjur terjadi.

Hal itu terungkap dari unggahan di akun Instagram Dinar Candy, @dinar_candy.

Ia menceritakan kronologi penemuan adiknya pada Selasa (22/11/2022).

Lewat caption unggahan, Dinar Candy bersyukur adiknya bisa ditemukan.

Sang artis turut mengunggah foto sang adik yang menjadi korban gempa Cianjur tersebut.

"Alhamdullillah adik aku ketemu makasih berkas Bantuan temen-temen yg ngepost lewat sosmed yg bergerak ke lokasi jg," tulisnya seperti dikutip dari akun Instagram Dinar Candy.

Menurutnya, sang adik ditemukan Senin malam di lapangan pesantren tempatnya mengenyam pendidikan.

"Di temuin tadi malam di lapang pesantren" kata Dinar Candy.

Ia merasa ketakutan mendengar pengalaman adiknya tersebut.

Kini, sang adik sudah dibawa ke Jakarta oleh Dinar Candy.

"Kalau denger cerita sangat mencekam pas kejadian !!" tulis Dinar Candy.

Baca juga: Gempa Bumi Cianjur, Pemprov NTB Akan Kirim Bantuan untuk Korban

"Aku boyong keluarga ke jkt dulu sampai kondusif keadaan di sana!!" imbuhnya.

Pihak berwajib seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan update terbaru seputar gempa Cianjur.

Jumlah korban jiwa akibat gempa Cianjur dikabarkan terus bertambah.

Tak hanya itu, terdapat ratusan gempa susulan hingga Selasa (22/11/2022) siang setelah gempa Cianjur pada Senin (21/11/2022).

Mengutip dari Kompas dan Tribunnews, berikut ringkasan beritanya:

Korban Jiwa Gempa Cianjur Bertambah

Data tersebut diungkapkan oleh Kepala BNPB Suharyanto.

Ia mengungkapkan bahwa jumlah korban meninggal dunia akibat gempa Cianjur 268 orang.

"Pertama korban jiwa meninggal dunia 268 (orang)," ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (22/11/2022).

Surhayanto menambahkan, ada 122 korban jiwa yang berhasil diidentifikasi.

Ia juga mengungkapkan bahwa masih ada 151 korban yang dinyatakan hilang.

Hingga berita ini ditulis, pihaknya masih terus berupaya untuk mencari para korban hilang tersebut.

"Apakah dari 151 orang (hilang) ini bagian dari yang belum teridentifikasi akan kami dalami lebih lanjut," ujar Suharyanto.

Sedangkan jumlah korban luka-luka ada 1.083 orang.

Surhayanto menambahkan, ada 58.362 warga yang harus mengungsi.

Baca juga: Update Dampak Gempa Cianjur: 252 Korban Meninggal Dunia, 31 Orang Hilang dan 2.834 Rumah Rusak

130 Gempa Susulan Guncang Cianjur

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengungkap, tercatat sebanyak 130 kali gempa susulan yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

"Sejak pukul 12.00 tadi, kita sudah mencatat 130 kali gempa susulan. Yang terbesar susulannya magnitudo 4,2 dan yang terkecil magnitudo 1,2," kata Daryono dalam rapat Komisi V DPR, Selasa (22/11/2022).

Daryono melanjutkan, pihaknya terus memantau perkembangan aktivitas kegempaan di Cianjur.

Ia mengatakan, BMKG juga memasang alat untuk memonitor gempa susulan di sana sehingga data itu akan disampaikan secara berkala kepada publik.

"Jadi 1,2 mampu kita analisis adalah prestasi gemilang BMKG di dalam memonitor gempa, karena semakin banyaknya alat yang kita pasang dan kita bisa memberikan informasi sedetail-detailnya terkait dengan aktivitas gempa yang terjadi," jelasnya.

Daryono menambahkan, pihaknya merasa cukup tenang karena telah terjadi fluktuasi data kegempaan karena tren gempa susulan pun dinilai semakin berkurang. 

Hal itu didasari dari pemutakhiran gempa susulan yang dilakukan BMKG setiap 6 jam sekali.

"Kami kumpulkan setiap 6 jam. Nah ternyata, 6 jam pertama itu gempanya banyak sekali 62 gempa. Kemudian 6 jam kedua 39 gempa, 6 jam ketiga itu 17 gempa, dan 6 jam terakhir itu 4 gempa," tutur dia.

"Jadi memang tren terjadi penurunan itu sudah nyata. Dan ini menjadi pertanda bahwa tidak lama lagi kondisi akan aman kembali," ujar Daryono.

(TribunLombok/ Tribunnews/ Kompas)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved