Berita Lombok

Porprov XI NTB: KONI Kota Mataram Optimis Pertahankan Gelar Juara Umum

Ketua KONI Kota Mataram Firadz Farizka optimis Kontingen Kota Mataram optimis dapat mempertahankan gelar juara umum di Porprov NTB 2023.

Penulis: Lalu Helmi | Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/LALU HELMI
Ketua KONI Kota Mataram Firadz Farizka 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Kontingen Kota Mataram optimis dapat mempertahankan gelar juara umum pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XI NTB.

Porprov XI NTB menurut jadwal akan dihelat pada 18 sampai 26 Februari 2023 mendatang.

Pada Porprov 2018 silam, Kota Mataram berhasil keluar sebagai juara umum setelah mengoleksi 112 emas, 74 perak, dan 63 perunggu.

Itu artinya jumlah medali yang diraih oleh Kota Mataram secara keseluruhan yakni 249 keping medali.

Optimisme Kota Mataram merengkuh kembali gelar juara umum disampaikan Ketua KONI Kota Mataram Firadz Farizka, di sela-sela rakor bersama KONI NTB dan Dispora NTB pada Senin, (21/11/2022).

Baca juga: KONI NTB Ajukan Anggaran Rp14 Miliar untuk Porprov XI Tahun 2023

Sejumlah cabor unggulan masih akan menjadi andalan dan bidikan lumbung medali kontingen Kota Mataram seperti menembak dan renang.

Pada Porprov 2018 silam, Kota Mataram berhasil mengamankan 29 medali emas dari 35 mata lomba yang dipertandingkan untuk cabor menembak.

"Lalu dari renang kami memperoleh kalau tidak salah 18 emas dan sejumlah cabor lainnya. Tentu ini akan kita optimalkan sembari kita melihat potensi dari cabor lain," katanya.

"InsyaAllah optimis mempertahankan gelar juara," sambung Firadz.

Pada Porprov XI ini, akan mempertandingkan 35 cabor dengan tambahan 9 cabor baru dibandingkan Porprov 2018 silam.

"Terkait penambahan cabor, kami juga setelah ini akan berkoordinasi dengan cabor terkait. Tentunya ini akan kami maksimalkan untuk menjadi tambahan raihan medali bagi kontingen Kota Mataram," pungkasnya.

Selain rencana mempertahankan gelar juara umum, Kota Mataram juga terus bersiap menyukseskan penyelenggaraan. Pasalnya, Kota Mataram pada Porprov XI kali ini didaulat menjadi tuan rumah.

"Yang pasti kami tetap berkoordinasi dengan teman-teman di KONI provinsi masalah venue dan lain sebagainya, mungkin akan ada pertemuan lanjutan. Masalah pembukaan dan lain sebagainya. Sebagai tuan rumah, sukses pelaksanaan dan sukses prestasi. Sebagai tuan rumah dan sebagai juara bertahan, pastinya kami sudah siap lahir batin," papar Firadz.

Lebih jauh, Firadz menyebut kalaupun seandainya Poprov XI tetap digelar sesuai jadwal pada akhir 2022, pihaknya dari sisi tuan rumah dan peserta juga telah sangat siap.

Khusus untuk atlet, kontingen Kota Mataram disebutnya telah menjalani pelatda selama 3 tahun terakhir.

"Kesiapan teknis lainnya juga sudah hampir 80-90 persen sudah siap," tandasnya.

Sebelumnya, Pada Senin, (21/11/2022) KONI NTB bersama Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) menggelar rapat koordinasi bersama dengan jajaran pengurus KONI di 10 Kabupaten/Kota.

Rakor tersebut secara khusus membahas persiapan menggelar Porprov.

"Alhamdulillah persiapan teknis sudah kita lakukan jauh-jauh hari, kita sudah siap," kata Ketua KONI NTB H Mori Hanafi kepada TribunLombok.

KONI NTB mengajukan anggaran 14 miliar untuk gelaran Porprov kali ini.

"Kita memahami juga kondisi keuangan daerah saat ini sedang tidak sehat. Tetapi sebagai gambaran, pada Porprov 2018 silam yang hanya ada 26 cabor anggarannya 10 miliar. Artinya dari 2018 ke 2023 nanti ada selang waktu 5 tahun," jelasnya.

Adapun Porprov kali ini akan mempertandingkan sebanyak 35 cabor. Terdapat kenaikan 9 cabor jika dibandingkan Porprov 2018 silam.

Dari 9 cabor untuk 10 Kabupaten/Kota itu minimal kenaikkannya 100 orang per cabor.

"Jadi akan ada penambahan untuk 900 orang, baik dari makanannya, penginapan, transportasi, begitu kira-kira. Jadi kalau kita minta tambah kita tidak mengada-ada, sudah ada cerminannya. Kita berharap naik," beber anggota DPRD NTB itu.

Angka 14 miliar itu, kata Mori paling banyak akan dialokasikan kepada akomodasi dan konsumsi para atlet dan pelatih.

"Konsumsi sehari 5 kali, 3 kali makan dan dua kali ekstra-puding (snack)," ungkapnya.

Mori mengaku, dari angka 14 miliar anggaran yang diajukan tersebut, pihaknya mengaku mengemas Porprov lebih sederhana.

Pada prinsipnya, KONI NTB juga menyebut seandainya anggaran akan dikurangi, maka pemangkasannya tidak terlalu signifikan.

"Kita sederhana, tetapi pada prinsipnya KONI siap juga berkurang, misal 1 miliar. Makanya tadi saya sampaikan seperti kirab mislanya disederhanakan, pembukaan dan penutupan disederhanakan, itu juga kalau kita sederhanakan mungkin kurang-kurang sedikit," ungkapnya.

Diakui Mori, gelaran Porprov kali ini memiliki sejumlah urgensi. Hal tersebut terutama guna menyongsong Pra-PON dan PON 2024 mendatang.

"Para jawara di Porprov nantinya akan kita bawa ke Pra-PON dan kemudian PON yang akan diikuti 65 cabor, kita garus wajib lolos di 35 cabor. Enggak gampang dan enggak mudah lolos itu," jelas Mori.

Pihaknya juga ingin melakukan pengecekan, sebabtidak jarang muncul atlet unggulan itu dari hasil Porprov, banyak yang menang bukan dari Pelatda.

Mori ingin para atlet nantinya sungguh-sungguh, serius mengeluarkan kemampuan terbaiknya agar hasil dan kualitas event bisa dijadikan patokan untuk Pra-PON.

"Kita berharap dari rakor ini KONI Kabupaten/Kota bersiap bagaimanapun kondisinya. Sekalipun anggarannya tidak tercukupi, lemah. Untuk penambahan cabor kita harap semuanya dapat diikuti," beber Mori.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved