Berita Lombok Timur
Pemda Lombok Timur Harus Menempuh Enam Langkah Konkret untuk Menekan Inflasi
Adapun tindak lanjut setiap Pemda di antaranya melaporkan hasil pemantauan harga komoditas bahan pokok dan penting setiap hari
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Dion DB Putra
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Pemerintah daerah atau Pemda Kabupaten Lombok Timur harus menempuh enam langkah konkret untuk menekan angka inflasi.
Upaya tersebut antara lain melaksanakan sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang, kerja sama dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan, gerakan menanam, mendistribusikan BTT dan dukungan transportasi dari APBD.
Baca juga: Pohon Tumbang Timpa Seorang Pengendara hingga Terluka Parah di Lombok Timur
Langkah tersebut disampaikan Menteri Dalam Negeri atau Mendagri Tito Karnavian dalam rakor lewat lewat zoom, Senin (14/11/2022).
Rakor tersebut membahas tindak lanjut yang harus dilakukan seluruh Pemda di Indonesia
Adapun tindak lanjut setiap Pemda di antaranya melaporkan hasil pemantauan harga komoditas bahan pokok dan penting setiap hari
Pemda juga harus merealisasikan belanja tidak terduga untuk dukungan pengendalian inflasi.
Pemda harus memberikan bantuan transportasi dari APBD, melaksanakan operasi pasar murah bersama dinas terkait dengan melihat komoditas yang memberikan andil dalam kenaikan harga.
Selanjutnya Pemda juga melaksanakan sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang, berkoordinasi dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan, melaksanakan pencanangan gerakan menanam.
Kepala BPS Lombok Timur, Ir. Lalu Putradi menjelaskan, Kota Mataram sebagai sampel inflasi di Pulau Lombok mengalami deflasi 0,12 persen.
"Dengan deflasi yang terjadi pada bulan Oktober kemarin, maka inflasi pada bulan Januari hingga Oktober sebanyak 5,86 persen," ujarnya.
Menurut Putradi, angka tersebut lebih tinggi dari inflasi nasional yakni 4,73 persen .
Terjadi perubahan harga juga ikut mempengaruhi inflasi. Dia berharap dua bulan terakhir ini inflasi berada di bawah 6 persen .
Harga beberapa komoditas bahan pangan mengalami kenaikan bulan November 2022 seperti bawang merah, dan cabai rawit.
"Namun beras stabil, diharapkan sampai Desember kondisinya tetap stabil. Ini menandakan bahwa harga bahan pangan walaupun terjadi kenaikan di beberapa jenis komoditi namun jika beras tetap stabil maka kondisi inflasi cukup kecil," terangnya.