WSBK Mandalika 2022

Helen dan Silvia, 2 Gadis Lombok yang Dampingi Toprak, Alvaro dan Rea di Podium WSBK Mandalika

Helen dan Silvia merupakan dua perempuan NTB yang ditunjuk Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mendampingi pembalap saat merayakan kemenangan.

Penulis: Sinto | Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO
Helen (kiri) menggunakan pakaian adat Sumbawa dan Sylvia menggunakan pakaian adat Lombok usai mendampingi pembalap dalam perayaan juara di paddock Show WSBK Mandalika, Sabtu (12/11/2022). 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Helen dan Silvia merupakan dua perempuan lokal yang ditunjuk Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mendampingi pembalap saat merayakan kemenangan di Paddock Show, WSBK Mandalika 2022, Sabtu (12/11/2022).

Helen yang merupakan Miss Young Nusa Tenggara Barat mengungkapkan rasa bangganya bisa langsung mendampingi para pembalap.

Helen sempat berinteraksi dan menyalami Toprak yang meraih podium 1 WSBK Mandalika 2022.

Helen mengungkapkan, dirinya menggunakan pakaian adat Sumbawa.

Tujuannya adalah untuk memperkenalkan pada dunia pakaian adat Sumbawa yang digunakan saat menjadi pengantin.

Baca juga: Usai Taklukan Sirkuit Mandalika, Veda Ega Pratama Bermimpi Jadi Pembalap MotoGP

"Secara umum baju adat Sumbawa terdiri dari baju atasan dan bawahan berupa rok bagi perempuan dan celana atau seluar bagi laki-laki sertas sarung tenun atau songket," terang Helen.

Suku Sumbawa terkenal dengan kain songket yang mempunyai corak khas.

Kain songket Sumbawa menggunakan benang emas dan perak serta benang katun.

Kain songket khas Sumbawa yang disulam dengan benang emas dan perak disebut selungka.

Ada pula kain yang bermotif kotak-kota yang disebut dengan kain Mbalipida.

Ciri khas dari stilasi motif kain songket untuk laki-laki dan perempuan berbeda.

Motif corak bagi perempuan biasanya berupa bunga, tetumbuhan atau daun.

Sementara untuk laki-laki motif yang digunakan berupa gambar hewan.

Hal Senada juga diungkapkan Silvia Puteri Nusa Tenggara Barat 2022.

Bisa mendampingi para pembalap merupakan hal yang luar biasa apalagi Indonesia merupakan tuan rumah di ajang ini.

Meskipun ia terkena semprotan sampanye yang dilakukan oleh Alvaro Bautista namun itu tidak masalah baginya.

"Saya harus tetap bekerja secara profesional dan memberikan senyuman terbaik pembalap dan juga para penonton," terang Sylvia.

Sylvia menggunakan pakaian adat suku Sasak yang dikenal dengan nama Lambung.

Pakaian Lambung terdiri dari beberapa bagian yang penggunaan nya memiliki makna simbolis.

Baju (tangkong) hitam tanpa lengan dengan kerah berbentuk huruf V dan sedikit hiasan di bagian gigir baju dan sedikit hiasan di bagian gigir baju.

"Pakain adat lambug ini dibuat menggunakan bahan kain pelung. Penggunaan lambung memiliki makna sebagai lambang keagungan seorang wanita," terang Sylvia.

Selendang (lempot) yang menjuntai di bahu kanan bermotif ragi genep yang merupakan jenis motif kain tenun khas suku Sasak Lombok.

Pemakaian selendang atau lempot memiliki makna sebagai lambang kasih sayang kepada sesama yang harus dimiliki setiap masyarakat Suku Sasak.

Kereng, sebagai lambang kesuburan tubuh dan kesopanan sikap kepada sesama.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved