Tragedi Kanjuruhan

Minta Maaf ke Aremania Soal Tragedi Kanjuruhan, Kapolres Malang: Semoga Para Korban Khusnul Qotimah

Kapolres Malang membungkuk dan memohon maaf ke ribuan Aremania sebelum berlangsungnya doa bersama untuk memperingati 40 hari Tragedi Kanjuruhan.

Editor: Irsan Yamananda
Instagram/aremafcofficial
Tim Arema FC di Acara doa bersama dan tahlil 40 Hari Tragedi Kanjuruhan di stadion Kanjuruhan Malang pada Rabu (9/11/2022) malam. Kapolres Malang membungkuk dan memohon maaf ke ribuan Aremania sebelum berlangsungnya doa bersama untuk memperingati 40 hari Tragedi Kanjuruhan. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Kapolres Malang, Putu Kholis Aryana, meminta maaf kepada ribuan Aremania.

Selain itu, Kapolres Malang juta terlihat membungkukkan badannya saat mengucapkan permohonan maaf tersebut.

Hal itu Kapolres Malang lakukan sebelum doa bersama untuk memperingati 40 hari Tragedi Kanjuruhan diselenggarakan.

Perlu diketahui, pelaksanaan doa bersama dilakukan di tempat parkir Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada hari Rabu (9/11/2022) malam.

Kapolres Malang mengatakan bahwa dirinya dan jajarannya menyesali tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 tersebut.

Tak hanya sekali, permohonan maaf itu ia ulang sampai tiga kali.

Selama mengungkapkan permohonan maaf tersebut, Kapolres Malang terus membungkukkan badannya.

"Satu kewajiban moral yang harus saya sampaikan adalah permohonan maaf," ujarnya dalam sambutan sebelum doa bersama.

"Di depan ribuan saudara-saudara saya Aremania sekali lagi saya memohon maaf yang sebesar-besarnya," ujarnya.

"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, saya mohon maaf sebesar-besarnya," sambungnya sambil membungkuk seperti dikutip dari Kompas.

Tepuk tangan terdengar setelah Kapolres Malang mengungkapkan permohonan maaf.

Hal itu merupakan apresiasi ribuan Aremania terhadap sikap sang kapolres.

Putu Kholis Aryana mengaku merinding melihat respons Aremania.

Ia membalasnya dengan memanjatkan doa supaya korban meninggal mendapatkan terbaik di sisi-Nya.

Baca juga: Ini Tahapan KLB PSSI, Momen Melengserkan Iwan Bule dari Kursi Ketua Umum Terkait Tragedi Kanjuruhan

"Saya mendoakan semoga para korban dan almarhum khusnul qotimah," ujar pria berusia 39 tahun ini.

Kapolres pengganti AKBP Ferli Hidayat yang dicopot tersebut juga meminta restu kepada Aremania untuk menjalankan tugas.

Ia berjanji akan menghadirkan perubahan terhadap instansinya.

"Mohon doa restu dan dukungan supaya kami terus memperbaiki diri, terus berbenah," ucanya.

Putu Kholis Aryana juga menyatakan kesediaannya untuk mendukung Aremania yang sedang berjuang untuk menuntut keadilan untuk rekan-rekannya korban Tragedi Kanjuruhan.

"Kami siap menampung aspirasi dulur-dulur (saudara-saudara) semua dalam mengawal proses yang sedang berlangsung," pungkas pria lulusan Akpol 2004 ini.

Telan 135 Korban Jiwa

Korban tragedi Kanjuruhan kembali bertambah. Kini, korban yang meninggal dunia dalam kerusuhan setelah laga Arema Vs Persebaya itu menjadi 135 orang.

Korban tewas ke-135 tragedi Kanjuruhan itu bernama Farzah Dwi Kurniawan (20).

Mendiang mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, Jawa Timur pada Minggu (23/10/2022) malam.

Informasi tersebut dibenarkan oleh anggota Tim Gabungan Aremania (TGA) Anwar.

Anwar menjelaskan, Farzah meninggal dunia pada pukul 22.50 WIB.

"Benar, meninggal kemarin (Minggu) malam, tentu ini menjadi duka bagi kami," kata Anwar pada Senin (24/10/2022).

Ia menambahkan, Farzah sempat menjalani perawatan di RSSA sebelum meninggal dunia.

"Almarhum sudah dari awal dirawat di RSSA," katanya.

Selain itu, diketahui juga bahwa Farzah sempat dirawat di ruang ICU Covid -19.

Pasalnya, mendiang dinyatakan terkonfirmasi positif saat diperiksa tim medis.

Baca juga: Kata Jokowi, Stadion Kanjuruhan Akan Dirobohkan, Berikut Kesepakatannya dengan Presiden FIFA

Farzah merupakan Aremania kelahiran Malang pada 2 Februari 2002.

Ia merupakan warga Jalan Sudimoro Utara RT 3/RW 17, Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.

Jenazah dimakamkan di TPU Sudimoro pada Senin (24/10/2022) pagi.

Para pelayat dari keluarga, kerabat, tetangga, teman-teman, dan Aremania mengantarkan korban ke tempat peristirahatan terakhirnya seperti dikutip dari Tribunnews.

Farzah merupakan mahasiswa semester 5 di Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini adalah korban meninggal yang ke-135.

Jenazah Farzah sudah dibawa di rumah duka Jalan Sudimoro Utara No 43 Kota Malang.

Teman-teman kuliah dan warga sekitar berdatangan untuk bertakziah.

Cukup banyak yang mengantarkan almarhum ke TPU Sudimoro usai disalatkan di Masjid Al Ikhlas dekat rumahnya.

Almarhum adalah anak bungsu dari dua bersaudara.

Teman-temannya mengenang dia sebagai teman yang penolong.

Baca juga: 4 Kesepakatan FIFA-Indonesia Soal Tragedi Kanjuruhan Usai Presiden Jokowi Bertemu Gianni Infantino

"Anaknya baik banget. Suka membantu teman termasuk tugas-tugas kampus," jelas Kelvin, temannya di Teknik Sipil kepada Tribun Jatim Network saat bertakziah seperti dikutip dari TribunJatim.

Mahasiswa asal Kerawang Jawa Barat ini juga mengatakan Farzah sangat rajin.

"Dia juga jadi asisten lab di kampus," katanya.

Kabar meninggalnya Farzah sudah didengar teman-temannya semalam.

Mereka ikut ke RS dan kemudian bertakziah dan mengantarkan ke pemakaman.

"Selain rajin, almarhum juga kocak," ujarnya.

Informasi yang dihimpun Tribun, Farzah saat kejadian sedang menonton bola dengan temannya namun bukan teman kuliah.

"Saya juga baru tahu jika almarhum nonton pertandingan itu setelah kejadian," kata temannya yang lain yang nonton pertandingan Arema FC-Persebaya di tribun utara.

Dikatakan Kelvin, teman-temannya juga ingin selalu mendapat kabar tentang perkembangan Farzah di RS. Tapi kesulitan akses.

Farzah terakhir dirawat di high care unit RSSA.

Baca juga: Pasang Badan untuk Ketum PSSI Terkait Kanjuruhan, Shin Tae-yong: Jika Iwan Bule Mundur, Saya Mundur

Sebelumnya, tiga Aremania juga berpulang setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit beberapa waktu lalu.

Pertama yaitu Andi Setiawan (33) yang meninggal setelah 16 hari dirawat di ruang ICU RSSA Malang.

Lalu, Helen Prisela (20), warga Desa Amadanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.

Helen meninggal usai dirawat di RSSA Malang.

Kemudian, Revyano Dwi Arfiansyah (17), meninggal saat dirawat di RSSA Kota Malang pada Jumat (21/10/2022). 

(Tribunnews/ TribunJatim/ Kompas)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved