Berita Nasional

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Tolak Gunakan Mobil Listrik dan Siap Disanksi Presiden

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tolak Instruksi Presiden (Inpres) untuk menggunakan mobil listrik sebagai transportasi dinas.

Editor: Robbyan Abel Ramdhon
TANGKAPAN LAYAR ZOOM
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Tolak Gunakan Mobil Listrik dan Siap Disanksi Presiden - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tolak Instruksi Presiden (Inpres) untuk menggunakan mobil listrik sebagai transportasi dinas.

Informasi, Inpres yang terbit sejak 2019 itu berisi tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk transportasi jalan.

Menyambut Inpres mengenai mobil listrik itu, para pemimpin daerah lantas menyiapkan diri untuk menganggarkan mobil listrik sebagai kendaraan dinas.

Berbeda dengan Gibran Rakabuming, justru menganggap agenda itu bukan prioritasnya.

Baca juga: Mobil Listrik Tesla, Ferrari Hingga Rumah, Berikut Aset Indra Kenz yang Disita Atas Kasus Binomo

"Timbang tuku mobil mending bangun pasar (Daripada beli mobil lebih baik membangun pasar)," kata Gibran diwawancara TribunSolo.com, Senin (31/10/2022).

Anak Presiden Jokowi itu berpendapat, anggaran untuk mobil listrik bisa dialihkan ke pembangunan fasilitas publik.

Ditanya soal sanksi yang akan didapatkannya apabila menolak Inpres, Gibran mengaku tak masalah.

"Yo ora popo (ya tidak apa-apa), siap disanksi," terangnya.

Baca juga: Mengintip Spesifikasi Safety Car MotoGP Mandalika, Mobil Listrik BMW Ramah Lingkungan

Diketahui, selama berdinas, Gibran menggunakan kendaraan berjenis Toyota Kijang Inova.

Menurutnya, kendaraan itu sudah cukup untuk menemani tugasnya sehari-hari sebagai wali kota.

Membandingkan dengan mobil listrik, menurut Gibran akan jadi lebih boros.

Satu unit saja ditaksir Rp 48 juta untuk Hyundai Ioniq 5 misalnya.

Ia juga menegaskan ini bukan persoalan lebih suka mobil listrik atau pun mobil BBM.

"Bukan lebih senang bensin. Anggaran untuk warga dulu. Seko awal emang ora niat tuku (Dari awal memang tidak niat beli)," tegasnya.

Menurutnya, anggaran untuk membeli mobil listrik bisa dialokasikan untuk kepentingan publik.

Mulai dari membangun pasar, mengaspal jalan, sampai membangun taman cerdas.

"Itu lumayan untuk pengaspalan jalan. Untuk bikin event budaya," ungkapnya.

Sumber: TribunSolo.com

Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved