Gagal Ginjal Akut

Berikut Tanda-tanda Gangguan Ginjal pada Anak, Orangtua Wajib Perhatikan Ini

Simak artikel berikut ini untuk mengetahui tanda-tanda awal anak terjangkit gangguan ginjal.

Editor: Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNSUMSEL.COM/KHOIRIL
Berikut Tanda-tanda Gangguan Ginjal pada Anak, Orangtua Wajib Perhatikan Ini - Ilustrasi anak kecil menangis. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Simak artikel berikut ini untuk mengetahui tanda-tanda awal anak terjangkit gangguan ginjal.

Belakangan, fenomena gangguan ginjal pada anak meresahkan masyarakat.

Pemerintah pun mulai bergerak mencari penyebab gangguan ginjal pada anak dan merumuskan solusinya.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah telah mengetahui penyebab munculnya fenomena gangguan ginjal pada anak yang belakangan terjadi.

Baca juga: Ini Daftar Sirop yang Ditarik BPOM dari Peredaran, Buntut Fenomena Gangguan Ginjal pada Anak

Melalui Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, telah dikonfirmasi pada 11 pasien anak yang dirawat karena gangguan ginjal ditemukan kandungan kalsium oksalat.

Kalsium oksalat itu ditemukan pada ginjal anak-anak yang terjangkit dan saat ini 11 terkonfirmasi sedang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Dalam pelacakan WFO, kalsium oksalat juga ditemukan pada kasus-kasus yang terjadi di Zambia, Afrika.

Data dari WHO, per 5 Oktober 2022 terdeteksi ada kandungan Etilico dan dietilenglicol dalam tubuh anak-anak yang sakit di Zambia.

Baca juga: Ternyata Ini Penyebab Fenomena Gangguan Ginjal pada Anak, Orangtua Harus Hati-hati!

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, dr Mohammad Syahril melaporkan sejumlah gejala atau tanda-tanda anak mengalami gangguan ginjal.

dr Mohammad Syahril menyebut, di antara tanda-tanda itu, berkurangnya frekuensi buang air kecil anak.

"Nah ini khasnya, yaitu ditandai dengan frekuensi buang air kecil. Yang kedua, jumlahnya juga," kata Syahril dalam diskusi daring Polemik Trijaya 'Misteri Gagal Ginjal Akut', Sabtu (22/10/2022).

Mengenai hal itu, dr Syahril mengajak para orangtua untuk memperhatikan bagaimana frekuensi urine anak-anak demi mengantisipasi fenomena kesehatan ini.

"Kalau biasanya anak kita buang air kecil sampai 12 kali sehari, tapi kok sekarang berkurang. Begitu juga jumlahnya, biasanya banyak sekarang sedikit. Itu tanda-tanda khas," jelas dia.

Jika gangguan ginjal akut tersebut menuju pada gagal ginjal, maka yang terjadi adalah tubuhnya tak lagi bisa mengeluarkan urine.

"Lebih jauh lagi, sampai ada anak-anak yang betul-betul tidak bisa keluar air kencingnya, Nah ini yang banyak meninggal karena sudah terlambat," kata Syahril.

"Begitu sudah terjadi gagal ginjal, karena tidak bisa memproduksi urine, metabolisme sudah rusak, ginjalnya sudah rusak," tutupnya.


Sumber: Tribunnews.com

 

Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved