Universitas Teknologi Sumbawa

Universitas Teknologi Sumbawa Pamerkan Mobil Listrik Kaleang yang Ikut Shell eco-Marathon 2022

Kaleang dirancang untuk mengikuti perlombaan mobil listrik berbasis baterai. Keikutsertaan Kaleang juga dimotori Tim NgebUTS UTS.

Penulis: Galan Rezki Waskita | Editor: Dion DB Putra
UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA
Mobil hemat energi buatan tim Universitas Teknologi Sumbawa yang diberi nama Kaleang. Mobil ini dimunculkan dalam rangka mengikuti kompetisi Shell eco-marathon 2022 di Sirkuit Mandalika. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Galan Rezki Waskita

TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA - Tim mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) baru saja menghadirkan inovasi mobil listrik hemat energi terbaru setelah sebelumnya muncul dengan nama NgebUTS.

Baca juga: Universitas Teknologi Sumbawa Perkuat Kerja sama Internasional dengan Universitas di Malaysia

Mobil hemat energi baru itu diberi nama Kaleang. Mobil ini dimunculkan dalam rangka mengikuti kompetisi Shell eco-marathon 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah 11-15 Oktober 2022.

Kaleang dirancang untuk mengikuti perlombaan mobil listrik berbasis baterai. Keikutsertaan Kaleang juga dimotori Tim NgebUTS UTS yang diketuai Ahmad Jaya.

"Yang pasti, ini baru pertama kali kami ikut. Apalagi provinsi NTB juga menjadi tuan rumahnya tahun ini. Tapi insya Allah, saat ajang Shell eco-marathon tahun 2023, kita akan buat kendaraan mobil listrik yang memiliki spesifikasi lebih lengkap lagi dari yang ada sekarang," ujar Jaya, Rabu (19/10/2022).

Jaya mengatakan, mobil Kaleang sudah diuji coba dengan menjajal Sumbawa-Empang sebelum menjajal Shell eco-marathon.

Hasilnya, Kaleang mampu menempuh 89 km, didorong oleh motor 1.2 kW dan baterai 4 kWh, dengan sekali charge hanya Rp 5.700.

Hasil ini dipandang cukup baik untuk sebuah percobaan awal.

Jaya menyebut inovasi ini dihadirkan dalam rangka mendukung kendaraan hemat energi di Indonesia khususnya di NTB.

Rektor UTS Chairul Hudaya, Ph.D menyebut persiapan menuju Shell eco-marathon 2022 relatif singkat.

"Ibarat proyek Sangkuriang, kami diminta berpartisipasi dalam acara bergengsi itu satu bulan sebelum hari H," kata Rektor bercerita.

Namun dia bersyukur ada stok motor listrik dan kontrolernya jadi bisa diselesaikan dalam waktu yang singkat.

Sehingga hanya diperlukan order baterainya saja dari Jakarta. Kampus-kampus besar di Indonesia dan Asia banyak yang ikut berpartisipasi.

"Tahun ini kita memang belum bisa ikut berlomba. Namun kita bisa pastikan tahun depan untuk daftar. Dosen dan mahasiswa Teknik Mesin, Elektro, Industri, Informatika bisa ikut terlibat dalam proses perlombaan ini. Terus berikan yang terbaik!” pungkas Rektor UTS. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved