Wisata Lombok
Mengenal Genggong, Alat Musik Tradisional Khas Suku Sasak yang Terbuat dari Pelepah Pohon Aren
konon terciptanya alat musik Genggong ini terinspirasi oleh suara katak yang bersahut-sahutan.
Penulis: Lalu M Gitan Prahana | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu M Gitan Prahana
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT - Alat musik tradisional Genggong khas suku Sasak, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Genggong merupakan jenis alat musik sederhana yang terbuat dari pelepah pohon aren atau enau dengan tambahan benang sebagai senarnya serta bambu kecil sebagai penariknya.
Kata genggong berasal dari kata geng yaitu suara atau nada tinggi atau dikenal dengan Genggong Mame (laki-laki).
Baca juga: Mengenal Warige, Konsep Penaggalan Tradisional Suku Sasak Lombok
Sedangkan gong yakni suara rendah atau yang disebut Genggong Nine (perempuan).
"Sehingga di dalam permainannya, alat musik genggong selalu dimainkan dengan cara berpasang-pasangan," ujar Pelaku Kesenian Genggong Lalu Fauzan Hakim, Rabu (19/10/2022).
Fauzan menuturkan, konon terciptanya alat musik Genggong ini terinspirasi oleh suara katak yang bersahut-sahutan.
Adapun cara memainkan alat ini yakni dengan cara didekatkan pada rongga mulut dari pemainnya sebagai lubang resonansi.
"Kemudian ditarik-tarik agar menghasilkan getaran, lalu dihembuskan hingga menghasilkan bunyi," beber Lalu Fauzan Hakim.
Genggong dapat diklasifikasikan sebagai musik idiofon atau jenis instrumen yang sumber bunyinya berasal dari alat itu sendiri.
Terdapat berbagai lagu atau gending yang dimainkan dalam menyajikan alat musik genggong ini.
"Ada gending petemon, gending kepondong, gending dopol dan sebagainya," pungkas Fauzan.
(*)