Shell Eco marathon 2022

Tak Lolos Technical Inspection, Tim Shell Eco-marathon 2022 Direkomendasikan Kembali Tahun 2023

Ajang Shell Eco-marathon 2022 memiliki regulasi ketat dalam technical inspection atau inspeksi teknis. Mereka yang tidak lolos disarankan kembali.

Penulis: Sinto | Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/DZUL FIKRI
Peserta Shell Eco-marathon 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (15/10/2022). 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Ajang Shell Eco-marathon 2022 memiliki regulasi ketat dalam technical inspection atau inspeksi teknis.

Jika peserta Shell Eco-marathon 2022 tidak lolos tahap inspeksi teknis, langkah tim tersebut berakhir di Sirkuit Mandalika.

Selanjutnya, tim teknis akan memberikan rekomendasi dan dorongan untuk berkompetisi kembali tahun 2023.

"Mereka bisa ikut kembali dan akan diberikan daftar-daftar yang harus dipenuhi untuk bisa kembali," ungkap Gilles Vanier Technical Director Shell Eco-marathon 2022, saat memberikan keterangan pers kepada media di Sirkuit Mandalika, Sabtu (15/10/2022).

Sesuai dengan kompetisi pada umumnya, setiap tim Harus memenuhi seluruh ketentuan yang ada.

Baca juga: Suhu Panas di Sirkuit Mandalika jadi Tantangan Peserta Shell Eco-marathon Indonesia 2022

Technical inspection merupakan suatu ketentuan yang harus dilakukan dan dilalui tim-tim peserta.

Tidak lolos inspeksi teknis berarti tidak bisa menguji kendaraan di Sirkuit Mandalika.

Meskipun demikian, terlepas tidak lolos inspeksi teknis, menurut Gilles, yang paling utama mobil tersebut bisa jalan terlebih dahulu.

Mulai kelengkapan sparepart mobil, termasuk roda terpasang dengan benar, angle dan sudut yang terpasang dengan benar.

Setelah hal tersebut dilakukan maka kemudian selanjutnya berbicara mengenai hemat energi.

"Yang diutamakan terlebih dahulu adalah berfungsi dengan baik sebagaimana mobil biasanya," tambah Gilles.

Sementara itu, beberapa peserta Shell Eco-marathon 2022 mengalami mogok selama berada di dalam lintasan.

Menanggapi hal tersebut, Gilles mengungkapkan, meski pernah mogok, namun dinilai aman maka tim tersebut akan diikutkan dalam race.

Sebaliknya, jika dinilai tidak aman saat mogok dalam sesi uji coba maka tidak akan diberikan kesempatan untuk ikut race.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved