Pemprov NTB & Universitas Bakrie Teken MoU Integrasi Zero Waste - Agrowisata Pertanian Berkelanjutan

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus menggalakkan program zero waste.

Penulis: Lalu Helmi | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TribunLombok.com/Lalu Helmi
Konferensi pers di sela peluncuran kerjasama antara Pemprov NTB & Universitas Bakrie program Integrasi Zero Waste - Agrowisata Pertanian Berkelanjutan Melalui Budidaya Larva Black Soldier Fly (BSF) pada Rabu, (5/10/2022) di Mataram 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terus menggalakkan program zero waste.

Kali ini, Pemrov NTB menggandeng Universitas Bakrie meluncurkan program Integrasi Zero Waste dan Agrowisata Pertanian Berkelanjutan Melalui Budidaya Larva Black Soldier Fly (BSF).

Wakil Gubernur NTB Dr H Sitti Rohmi Djalilah mengapresiasi Universitas Bakrie yang sudah mendukung program Zero Waste Nusa Tenggara Barat dan mendorong integrasi program ini dengan agrowisata.

"Kita sangat mengapresiasi Universitas Bakrie, apalagi Zero Waste ini merupakan salah satu program unggulan kita di NTB," kata Wagub Sitti Rohmi Djalilah, Rabu (5/10/2022) kepada awak media di sela kegiatan peluncuran program Universitas Bakrie Matching Fund Kedaireka 2022 "Integrasi Zero Waste dan Agrowisata Dalam Pertanian Berkelanjutan Melalui Budidaya Larva Black Soldier Fly (BSF)", di Hotel Lombok Raya, Mataram.

Wagub Rohmi mengatakan, mengintegrasikan zero waster denhan agrowisata sangat matching dan relevan di NTB. Apalagi saat ini NTB juga terus mendorong konsep desa wisata.

"Pemprov NTB menyambut baik kerjasama dengan Universitas Bakrie," ujarnya.

Baca juga: 8.082 KPM Tak Ambil BLT BBM Tahap I, Dinsos NTB: Kami Door to Door Cek Masyarakat

Dalam kegiatan peluncuran Pemprov NTB dan Universitas Bakrie saling menyerahkan Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan Wagub NTB Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah bersama Wakil Rektor II Universitas Bakrie, Muhammad Trie Andika Kurniawan.

Wakil Rektor II Universitas Bakrie, Muhammad Tri Andika Kurniawan mengatakan, Program Universitas Bakrie Matching Fund Kedaireka 2022 diinisiasi oleh Peneliti Universitas Bakrie bermitra dengan Dompet Dhuafa. Pembiayaan program Matching Fund Kedaireka 2022 didapat dari Kemendikbudristek RI.

"NTB dipilih karena ada program zero waste, dan sebelumnya kita sudah bekerjasama untuk budidaya BSF di Desa Midang, Lombok Barat tahun 2021 lalu," katanya.

Sementara itu, Ketua Matching Fund Kedaireka 2022 Universitas Bakrie Deffi Ayu Puspito Sari menjelaskan, program ini merupakan upaya untuk mendukung keberhasilan NTB Zero Waste atau dikenal dengan "nol dedoro'.

Hal itu sekaligus perwujudan dukungan prioritas Proyek Strategis Nasional (PSN) yang secara khusus berfokus pada solusi ramah lingkungan dan penerapan ekonomi sirkular untuk mendukung terciptanya pertanian dan pariwisata yang berkelanjutan.

Untuk mewujudkan hal ini maka dikembangkan budidaya larva Black Soldier Fly (BSF) di NTB.

"Integrasi Zero Waste dan Agrowisata merupakan wujud kolaborasi dan penerapan inovasi yang dihasilkan di perguruan tinggi sebagai solusi untuk memecahkan masalah timbulan sampah sekaligus mewujudkan pertanian dan pariwisata berkelanjutan," kata Deffi.

Pupuk organik sebagai hasil budidaya BSF dapat mengurangi pemakaian pupuk anorganik. Pakan ternak dari larva BSF dapat meringankan biaya penyediaan pakan ternak dan mensubsitusi pakan ternak biasa dengan pakan yang kaya nutrisi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved