Berita Lombok
2 Rumah Warga Lombok Timur Dihantam Puting Beliung, 11 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal
Dua unit rumah warga di Lombok Timur rusak dihantam angin puting beliung. Dinas Sosial Kabupaten Lombok Timur akan segera merehabilitasi rumah korban.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Dampak cuaca ekstrim kembali dirasakan warga Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baru-baru ini bencana alam puting beliung yang menghantam rumah warga di Lombok Timur.
Tepatnya di Dusun Kwang Adil, Desa Ekas Buana, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur.
Bencana angin puting beliung terjadi pada Jumat 30 September 2022 lalu. Akibatnya, dua unit rumah warga rusak berat.
Bencana alam itu terjadi sekira pukul 16.00 WITA.
Rumah warga yang terkena ini adalah rumah permanen dan rumah kayu.
Baca juga: WASPADA, Pohon Tumbang Akibat Hujan dan Angin Kecang Bisa Terjadi saat Musim Kemarau
Kedua rumah tersebut mengalami kerusakan di bagian atap dan dindingnya.
Kepala Dinas Sosial Lombok Timur H Suroto yang dikonfirmasi TribunLombok.com, Senin (3/10/2022) mengatakan, sebanyak 11 jiwa kehilangan tempat tinggal akibat peristiwa tersebut.
Saat ini pihaknya sudah menyalurkan bantuan tanggap darurat berupa makanan, pakaian dan tenda untuk kebutuhan para korban.
“Untuk sementara warga terdampak tinggal di tenda dulu,” katanya.
Dinas Sosial NTB bekerjasama dengan stakeholder terkait melakukan perbaikan dua rumah tersebut.
Hasil perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB), dua bangunan rumah tersebut masuk dalam kategori rusak berat, sehingga harus segera direhabilitasi.
“Untuk rehab rumah secepatnya kami akan kerjakan,” terangnya.
Adapun di ketahui korban dari adanya insiden angin puting beliung tersebut atas nama Inaq Sanah.
Ia berharap rumahnya segera diperbaiki. Mendengar kabar akan di alokasikannya dana untuk perbaikan, ia sangat terharu.
"Semoga secepatnya dibangun, karena saat ini musim hujan, agar kami tidak kedinginan di tenda," tutupnya.
(*)