Etika Pergi Liburan dalam Islam, Berdoa hingga Tidak Buang Sampah di Tempat Wisata

Islam mengajarkan sopan santun dan mengedapankan etika yang baik saat pergi ke tempat wisata. Berikut ini etika liburan dalam Islam.

Editor: Sirtupillaili
(TribunLombok.com/Sirtupillaili)
Para pengunjung menikmati suasana sunset sembari foto-foto cantik di Taman Langit, Lombok Barat, NTB, Minggu (6/6/2021). Berikut etika liburan dalam Islam. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Liburan merupakan salah satu cara terbaik untuk melepas penat setelah melakukan banyak aktivitas sehari-hari.

Liburan juga menjadi cara melepas kerinduaan dengan keluarga untuk sekedar kumpul atau bermain bersama.

Liburan merupakan momen tepat untuk melepas lelah atau untuk berkumpul dengan orang-orang tercinta.

Dalam Islam, aktivitas liburan dianjurkan mengedepankan etika dan nilai-nilai kesopanan.

Islam menganjurkan saat liburan bersama keluarga haruslah mengutamakan etika di tempat wisata.

Baca juga: Wisata Lombok, Pantai Suryawangi Tempat Terbarik Menikmati Sunrise di Lombok Timur

Berikut etika saat liburan ke tempat wisata dalam Islam.

1. Berdoa

Berdoa merupakan hal sangat penting bagi yang mau liburan, karena dengan berdoa orang akan merasa tenang dan selamat sampai tujuan.

Berikut doa saat bepergian, termasuk ke tempat wusata.

اَللّٰهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِعَنَّابُعْدَهُ اَللّٰهُمَّ اَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِوَالْخَلِيْفَةُفِى الْاَهْلِ

Artinya: “Ya Allah, mudahkanlah kami bepergian ini, dan dekatkanlah kejauhannya. Ya Allah yang menemani dalam bepergian, dan Engkau pula yang melindungi keluarga.”

2.  Tidak Membuang Sampah Sembarangan

Pantai Kura-kura di Lombok Timur merupakan salah satu objek wisata Lombok yang eksotis.
Pantai Kura-kura di Lombok Timur merupakan salah satu objek wisata Lombok yang eksotis. (Ahamd Apandi)

Saat berkunjung ke objek wisata, sudah seharusnya menjaga kebersihan.

Supya lokasi wisata yang dikunjungi tetap terjaga dan tidak kotor.

Islam juga mengajarkan untuk selalu menjaga kebersihan dalam sebuah hadis di sebutkan yang berbunyi.

تَنَظَّفُوْا بِكُلِّ مَا اِسْتَطَعْتُمْ فَاِنَ اللهَ تَعَالَي بَنَي الاِسْلاَمَ عَلَي النَظَافَةِ وَلَنْ يَدْخُلَ الْجَنَّةَ اِلاَ كُلُّ نَظِيْفٍ

Artinya: "Bersihkanlah segala sesuatu semampu kamu. Sesungguhnya Allah ta'ala membangun Islam ini atas dasar kebersihan dan tidak akan masuk surga kecuali setiap yang bersih." (HR Ath-Thabrani).

Dalam hadis di atas sangat dianjurakan menjaga kerbersihan supaya hati tenang dan senang melihat lingkungan bersih.

Menjaga keberishan sangat penting saat berwisata.

3. Tidak Merusak

Replika menara Eiffel di objek wisata Lombok Denda Seruni, di Desa Seruni Mumbul, Kecamatan Peringgabaya, Lombok Timur.
Replika menara Eiffel di objek wisata Lombok Denda Seruni, di Desa Seruni Mumbul, Kecamatan Peringgabaya, Lombok Timur. (Yusuf Abdul Aziz)

Saat berwisata pengunjung kadang tidak sadar melakukan perbuatan yang merusak fasilitas di lokasi tersebut.

Bahkan karena sangat senang, pengunjung kadang melakukan tindakan yang merusak.

Islam mengajarkan agar tidak melakukan perbuatan yang merusak.

Islam juga mengajarkan supaya umatnya menjaga bumi dengan tidak merusaknya.

Hal ini telah disebutkan di dalam Al-Qur’an dijelaskan.

وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًاۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ

Artinya: "Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan." (QS Al-A’raf: 56)

4. Saling Menghargai

Wisatawan asal Jawa Tengah berfoto di ikon baru kota Mataram yang bertuliskan welcome to Mataram, Selasa (14/6/2022)
Wisatawan asal Jawa Tengah berfoto di ikon baru kota Mataram yang bertuliskan welcome to Mataram, Selasa (14/6/2022) (TribunLombok.com/Laelatunni'am)

Saat berada di lokasi wisata, antar pengunjung harus saling menghargai.

Tidak boleh melakukan perbuatan yang merugikan orang lain. Baik dengan perbuatan, perkataan, atau dengan tindakan.

Sehingga sesama pengunjung tetap nyaman.

Islam juga mengajarkan untuk saling menghargai antar sesama walaupun berbeda agama budaya suku dan bahasa.

Dalam Al-Quran dijelaskan, pada Surah An-Nisa ayat 86:
وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ حَسِيبًا

Artinya: "Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa)]. Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu.”

(*)

Tulisan ini merupakan karya Ahmad Apandi, mahasiswa IAIH NW Lombok Timur.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved