AMMAN Perkuat Kemitraan Multi Pihak Guna Membantu Mengatasi Stunting

PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) ambil bagian dalam kemitraan multi pihak untuk mempercepat penurunan prevalensi stunting di Indonesia.

Editor: Sirtupillaili
Dok.PT AMMAN
Kepala BKKBN Dr. (H.C). dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG. (K) (ketiga dari kiri), Mission Director USAID beserta perwakilan empat pihak swasta berphoto bersama usai acara penandatanganan kesepahaman pada hari Jumat (23/9). 

AMMAN merupakan perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia yang mengoperasikan tambang Batu Hijau di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).

"AMMAN juga sebelumnya telah menginisiasi program pencegahan stunting di KSB bekerja sama dengan pemerintah daerah menurunkan persentase prevalensi stunting secara signifikan dalam periode waktu tiga tahun,” kata Priyo.

Dalam sambutannya Kepala BKKBN Dr (HC) dr Hasto Wardoyo, Sp. OG. (K) mengatakan, masalah kesehatan erat kaitannya dengan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Dalam hal ini indikator terdekatnya adalah stunting.

Hal tersebut juga kerap disampaikan Presiden Joko Widodo dalam setiap kesempatan, bahwa kita semua harus bekerjasama untuk menciptakan generasi unggul untuk Indonesia maju.

"Stunting sangat berpengaruh terhadap kualitas kesehatan dan kualitas pendidikan karena dampak dari stunting adalah kemampuan intelektual yang di bawah standar," katanya.

Hal tersebut akan menjadi masalah besar ketika Indonesia tengah menikmati manisnya bonus demografi, namun di sisi lain prevalensi stunting masih diangka 24.4 persen.

Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada pihak swasta yang membantu BKKBN meningkatkan kualitas SDM dari hulu hingga hilir.

Diantaranya intervensi prevalensi stunting dan meningkatkan kualitas pendidikan dan pengetahuan kepada anak-anak Indonesia.

Mission Director USAID Jeffery P. Cohen menyambut baik bergabungnya para mitra BKKBN dalam percepatan penurunan stunting.

Menurutnya, program stunting tidak akan bisa berjalan jika hanya dilakukan oleh satu pihak saja.

Melalui sinergi dan bantuan dari pihak swasta, maka program percepatan penurunan stunting bisa mencapai target 14 % pada 2024 mendatang.

"Saya berharap dapat memperluas kemitraan. Saya tidak sabar Indonesia menuju kemandirian. Kami menghormati mitra sektor swasta tidak hanya bisnis tapi perubahan sosial bagi masyarakat,” ujar Jeffery.

Menurut definisi dari World Health Organization (WHO), stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak sebagai akibat dari dari gizi buruk, infeksi berulang, serta stimulasi psikososial yang tidak memadai.

Tingginya angka stunting menjadi permasalahan mendasar yang membutuhkan perhatian.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved