Berita NTB

Gubernur NTB, Wali Kota Bima dan Bupati Bima, Sepakat Produk Lokal Wilayah Timur Bisa Bersaing

Gubernur NTB Dr Zulkieflimansyah menggelar talkshow dan roadshow, dua hari berturut-turut di Kota Bima dan Kabupaten Bima.

Penulis: Atina | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM/ATINA
Roadshow dan Talkshow Gubernur NTB di Kota dan Kabupaten Bima, selama 2 hari berturut-turut menggagas industrialisasi sebagai solusi menumbuhkan ekonomi di NTB. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, BIMA - Gubernur NTB Dr Zulkieflimansyah menggelar talkshow dan roadshow, dua hari berturut-turut di Kota Bima dan Kabupaten Bima.

Hari pertama, Rabu (14/9/2022) gubernur bersama Wali Kota Bima H Muhammad Lutfi, berdiskusi langsung di halaman Museum ASI Mbojo.

Hari kedua, Kamis (15/9/2922) gubernur talkshow di Taman Panda Kabupaten Bima, bersama Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri.

Gubernur mengatakan, di era perkembangan teknologi dan informasi saat ini, industrialisasi merupakan sebuah tuntutan zaman.

Baca juga: Gelaran Senggigi Fashion Week, Kenalkan Kain Tenun Produksi UMKM Lombok Barat

Dengan mengusung tema, Peningkatan Peran Milenial dalam Percepatan Industrialisasi di Kota Bima, Gubernur Zul mengajak masyarakat untuk menyamakan persepsi tentang program industrialisasi yang diusung pemerintahan Zul-Rohmi.

Menurut pria yang akrab disapa Bang Zul ini, revolusi industri sebenarnya perkembangan dari tradisional menuju ke modern, sesuai perkembangan dan tuntutan zaman.

Jika dibandingkan dengan perekonomian wilayah barat Indonesia, wilayah timur cenderung terbelakang.

Penyebabnya menurut Bang Zul, industrialisasi yang belum berjalan baik seperti yang sudah masif dilakukan warga di wilayah barat Indonesia.

Baca juga: Ketak Nusantara Wakili NTB di Pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2022

"Kita punya banyak produk lokal unggulan, tapi jika dibandingkan wilayah barat, kita jauh tertinggal," ungkapnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, maka membangkitkan industrialisasi menjadi sebuah keniscayaan.

"Ada bupati dulu yang bangga, hasil alam Bima dibeli oleh daerah lain dalam jumlah banyak. Tapi tidak sadar, kemudian hasil alam itu dijual kembali ke Bima, dengan harga lebih mahal karena sudah dikemas dan diolah dengan baik," ungkap politisi PKS ini.

Kepala Daerah lanjutnya, harus mampu mendorong masyarakat untuk dapat mengolah bahan baku, menjadi produk olahan sebelum dijual dan dikirim ke pasar.

Melalui upaya ini diharapkan, produksi bahan-bahan baku di NTB dapat memiliki nilai tambah yang lebih tinggi.

Untuk itu, Gubernur NTB mengapresiasi keseriusan Wali Kota Bima dan juga Bupati Bima, untuk mendorong para milenial muda menjadi wirausaha, mengelola potensi alam dan bahan baku atau bahan mentah di daerah.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved