Berita Politik NTB

Gelar Sosdapil, HBK Jelaskan Tentang Perang Proksi

H Bambang Kristiono menggelar Sosialisasi Daerah Pemilihan (Sosdapil) di Lombok Timur dan Lombok Tengah, Sabtu (10/09/2022).

Penulis: Lalu Helmi | Editor: Robbyan Abel Ramdhon
Dok HBK Peduli
H Bambang Kristiono, SE (HBK) saat menggelar Sosialisasi Daerah Pemilihan (Sosdapil) di Lombok Timur dan Lombok Tengah, Sabtu (10/09/2022). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Anggota DPR RI dari Dapil NTB 2/P Lombok, H Bambang Kristiono menggelar Sosialisasi Daerah Pemilihan (Sosdapil) di Lombok Timur dan Lombok Tengah, Sabtu (10/09/2022).

Politisi Partai Gerindra ini ingin memastikan bahwa kehidupan berbangsa dan bernegara tetap berjalan secara harmonis dengan menggelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan MPR RI yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.

Di masing-masing tempat pelaksanaan sosialisasi, total hadir 200 orang peserta.
Terdiri dari tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh pemuda, serta para pengurus Partai Gerindra di tingkat Kecamatan.

Hadir pula akademisi-akademisi yang menjadi narasumber pada kegiatan tersebut.

Baca juga: Hultah ke-87 Madrasah NWDI, HBK Sampaikan Salam Takzim Prabowo Subianto

Dalam sosialisasi tersebut, HBK menjelaskan, selain untuk memastikan kehidupan berbangsa dan bernegara dapat terus berjalan secara harmonis, sosialiasi 4 Pilar ini juga dimaksudkan untuk membuka wawasan masyarakat.

Terutama tentang pentingnya mewaspadai terbukanya arus informasi sebagai dampak modernitas dan globalisasi, yang akan sangat mudah membawa ideologi dari luar yang berpotensi mengikis ideologi bangsa.

“Itu sebabnya, sangat perlu untuk terus mensosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan di tengah-tengah masyarakat agar semangat persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara tetap terjaga,” kata HBK.

Wakil Ketua Komisi I DPR RI ini menekankan, dengan terus disosialisasikannya 4 Pilar kebangsaan, Indonesia akan menjadi kuat dan tidak mudah terpecah-belah dengan isu-su yang menyesatkan, yang datangnya dari dalam maupun dari luar Indonesia.

Baca juga: Anggota DPR RI Dapil NTB HBK Bantu Pencegahan Stunting di Lombok, Bagi Telur dan Ayam Segar

HBK melanjutkan, walaupun perang terbuka seperti yang terjadi di Rusia dan Ukraina, diprediksi tidak akan terjadi dalam kurun waktu beberapa puluh tahun kedepan, tapi pada saat ini, Indonesia masih sangat rentan terhadap perang bentuk lain yang kita kenal sebagai perang proxy.

“Jadi, Indonesia harus tetap mewaspada dengan adanya Proxy War atau Perang Proksi ini,” kata tokoh yang mengawali karir sebagai peronel TNI ini.

Perang proksi sendiri adalah suatu peperangan, di mana lawan menggunakan kekuatan pihak ketiga sebagai pengganti berkelahi satu sama lain secara langsung.

HBK menjelaskan, akan menjadi masalah besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara kita ke depan, manakala para elite kekuasaan, tokoh-tokoh sentral yang sangat didengar, atau lembaga-lembaga swadaya masyarakat (LSM), manakala mereka tidak memahami bahwa mereka telah digunakan sebagai aktor penting atau pelaku utama dari sebuah Perang proksi.

Seperti melakukan pengikisan, pelemahan, bahkan penghancuran terhadap nilai-nilai penting dan fundamental dari perjalanan kehidupan Indonesia sebagai bangsa.

Bahkan secara tidak disadari, saat ini, kata HBK, ada segelintir elite-elite di Indonesia yang diistilahkan HBK telah sanggup berselingkuh dan bahkan menghianati warisan penting dan fundamental dari para pendiri bangsa Indonesia.

Yaitu 4 Pilar kebangsaan demi kepentingan pribadinya.

Padahal, 4 Pilar kebangsaan telah terbukti mampu menjaga dan mempersatukan Indonesia sebagai sebuah bangsa.

"Menurut saya, isu dan stigmatisasi Caleg Impor adalah salah satu bentuk dari pada Perang Proxy yang telah hadir di tengah-tengah kita," tandas HBK.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved