Berita Viral

Bukan Hanya Putra Soimah, Korban Dugaan Kekerasan di Ponpes Gontor Masih Ada 2 Orang: Dirawat di RS

Polisi mengatakan korban dugaan penganiayaan di Pondok Pesantren Gontor bukan hanya putra Soimah, tapi masih ada dua orang lagi. Simak ulasannya.

Editor: Irsan Yamananda
Tangkapan layar Instagram
Hotman Paris dan Soimah. Polisi mengatakan korban dugaan penganiayaan di Pondok Pesantren Gontor bukan hanya putra Soimah, tapi masih ada dua orang lagi. Simak ulasannya. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Kapolres Ponorogo AKBP Catur Wahyu Wibowo angkat bicara mengenai kasus dugaan penganiayaan di Pondok Pesantren Gontor yang viral.

Menurutnya, korban kasus penganiayaan santri di Pondok Modern Darusalam Gontor (PMDG) Ponorogo berjumlah tiga orang.

Perlu diketahui, kasus ini jadi sorotan setelah ibu salah satu korban, Soimah, mengadu ke Hotman Paris.

“Untuk korban ada tiga. Satu meninggal dunia dan dua masih dirawat,” ujar Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Wahyu Wibowo, Senin (5/9/2022).

Tak hanya itu, polisi juga sudah mendapatkan identitas terduga pelaku.

Hanya saja, mereka belum bisa mengungkapkan identitas yang dimaksud.

Alasannya karena polisi masih mendalami pemeriksaan saksi-saksi.

Catur berjanji akan mengungkapkan identitas terduga pelaku dalam waktu dekat.

“Terduga pelaku dari kalangan dari santri juga. Untuk terduga pelaku nanti kita sampaikan lagi karena ini masih dalam proses penyidikan,” tutur Catur seperti dikutip dari Kompas.

Catur menambahkan pemeriksaan saksi-saksi dilakukan setelah Pondok Gontor resmi melaporkan kasus itu ke Polres Ponorogo. Laporan disampaikan salah satu ustaz pondok tersebut ke Polres Ponorogo. 

Baca juga: Ponpes Gontor Sebut Anaknya Tewas karena Jatuh, Soimah Tak Langsung Percaya: Kami Minta Mayat Dibuka

“Dari pondok sudah ada yang buat laporan polisi diwakili salah satu ustaz. Dan hari ini satreskrim sudah memeriksa tujuh saksi yang berkaitan dengan kejadian tersebut,” jelas Catur.

Tujuh saksi yang diperiksa yang diperiksa santri berinisial RM dan N. Selain lima saksi lain yang diperiksa terdiri dua dokter dan tiga ustaz.

Ia menyebutkan motif penganiayaan diduga dipicu karena kesalahpahaman. Hanya untuk kepastian akan didalami lagi karena butuh waktu dan proses.

“Kepastian motif nanti akan disampaikan juga,” demikian Catur.

Curhat Soimah

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved