Bandara Lombok Jadikan PKL Sebagai Mitra, Bikin Lomba Lapak Terindah hingga Bersih-bersih
manajemen Bandara Internasional Lombok Zainuddin Abdul Majid (BIZAM) menjadikan para pedagang kaki lima di bandara sebagai mitra.
Penulis: Sinto | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Keberadaan pedagang asongan atau PKL menjadi PR khusus manajemen Bandara Internasional Lombok Zainuddin Abdul Majid (BIZAM).
Ini karena mereka berjualan bukan pada lapak-lapak yang telah disediakan oleh pihak bandara.
Berdasarkan pantauan wartawan Tribunlombok.com ibu-ibu Pedagang Kaki Lima (PKL) masih banyak yang berdagang keliling di area pintu kedatangan penumpang.
Mereka menemui para penumpang yang tiba maupun berangkat di Bandara Lombok.
Menanggapi hal tersebut, General Manager Bandara Lombok Internasional Rahmat Adil Indrawan mengaku, pihaknya telah berupaya menyelesaikan permasalahan PKL di Bandara Lombok.
Baca juga: Penumpang Bandara Lombok Meningkat Signifikan Pada Semester Tahun 2022
Rahmat Adil mengungkapkan, guna memfasilitasi pedagang yang berkeliaran, saat ini pihak bandara menyiapkan tempat berupa lapak-lapak PKL.
Lokasi lapak PKL dipastikan akan dilewati penumpang.
"Dipastikan bawa penumpang akan melewati lapak-lapak PKL sehingga besar peluang penumpang membeli makan di lapak PKL," jelas Rahmat Adil.
Menurut Rahmat Adil, pendekatan yang dilakukan saat ini sedikit berbeda dengan pendekatan sebelumnya.
Dimana PKL yang ada diberikan pengertian, diajak berdiskusi, dan diikutsertakan dalam kegiatan-kegiatan bandara.
"Sebagai contohnya saat 17 Agustus, bandara membuat yang namanya perlombaan warung terindah dan terbersih. Mereka diberikan hadiah dan mereka juga dilibatkan dalam kegiatan lomba 17 Agustus," ungkap Rahmat Adil.
Pendekatan yang dilakukan pihak bandara disambut baik puluhan PKL tersebut.
Berdasarkan pengakuannya, mereka menyampaikan, perhatiannya berbeda saat ini dibandingkan dengan sebelumnya.
"Dimana sebelumnya PKL lebih dilihat bukan sebagai mitra. Kalau sekarang ini BIZAM memperlakukan mereka sebagai mitra," jelas Rahmat.